Pendahuluan: Coronavirus adalah virus yang menyebabkan suatu penyakit yang dapat menimbulkan gejala ringan bahkan sampai dengan berat. Gejala umum Covid-19 dapat berkembang menjadi gagal ginjal, maka diperlukan terapi pengganti fungsi ginjal yaitu dikenal dengan hemodialisis. Hemodialisis dilakukan 2-3 kali seminggu dengan rentang waktu tiap tindakan adalah 4-5 jam. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik pasien covid-19 yang melakukan hemodialisis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Metode: Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional dengan teknik total sampling. Hasil: Didapatkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 24 (60%) pasien, usia 46-65 tahun berjumlah 21 (52,5%) pasien, pendidikan pada jenjang sarjana berjumlah 12 (30%), dan jenis pekerjaan pada wiraswasta berjumlah 14 (35%). Batuk berjumlah 29 (72,5%), demam berjumlah 26 (65%) sebagai gejala utama yang paling banyak ditemukan. Untuk hasil laboratorium diketahui bahwa hemoglobin normal pada perempuan dan laki-laki, untuk leukosit, basofil, eosinofil, batang, limfosit, monosit, dan trombosit dalam batas normal kecuali segmen mengalami peningkatan berjumlah 26 (65%). Pada D-dimer berjumlah 23 (57,5%), kadar ureum berjumlah 18 (45%), kreatinin serum berjumlah 19 (47,5%), dan CRP Kuantitatif berjumlah 28 (70%) yang mengalami peningkatan. Sedangkan untuk gambaran radiologi didapatkan bronkopneumonia berjumlah 40 (100%) pasien dan frekuensi hemodialisis terbanyak yaitu 2 kali seminggu berjumlah 29 (72,5%) pasien. Simpulan: Untuk pemeriksaan darah lengkap bahwa D- dimer dan segmen mengalami perubahan, kadar ureum dan kreatinin serum mengalami peningkatan, dan begitu pula dengan CRP Kuantitatif yang juga mengalami peningkatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023