Kebocoran atau kehilangan air sering terjadi dalam sistem Perumda Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak. Besarnya kehilangan air mempengaruhi kemampuan distribusi air bersih Perumda air minum semakin menurun, karena Perumda akan terus mengalami kerugian setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata dari sistem pemasok air minum serta komponen kehilangan air fisik maupun non fisik dengan tingkat kehilangan air dianalisis menggunakan perhitungan Infrastructure Leakage Index (ILI) melalui WB-EasyCalc di Perumda Tirta Khatulistiwa Pontianak berdasarkan parameter kehilangan air pada jaringan distribusi serta mengetahui jenis kehilangan air yang memiliki volume terbesar dan faktor-faktor penyebabnya. Penelitian dengan menggunakan neraca air WB-EasyCalc, Perumda Tirta Khatulistiwa Pontianak dengan nilai rata-rata kehilangan air mencapai 29,71% sehingga untuk memenuhi target kehilangan air nasional diperlukan penurunan angka kehilangan air sebesar 9,71%. Berdasarkan tahun yang ditinjau menunjukkan skor Infrastructure Lekeage Index (ILI) sebesar 24 sehingga penggolongan kinerja Perumda di situasi negara berkembang adalah D dengan potensial untuk dilakukan perbaikan, pengaturan tekanan, penanganan kebocoran secara aktif dan peningkatan pemeliharaan jaringan. Sehingga diperlukan pengendalian kehilangan air dimulai dari kehilangan air non fisik kemudian kehilangan fisk dengan strategi kecepatan dan kualitas perbaikan, pengendalian kebocoran aktif, manajemen aset, serta pengelolaan tekanan keakuratan data yang diperoleh dan memungkinkan pemenuhan penuh neraca air.
Copyrights © 2024