Resistensi antimikroba, terutama terhadap Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa, menimbulkan tantangan yang signifikan dalam pengaturan perawatan kesehatan. Tanaman balsam (Impatiens balsaminaL.) dikenal karena potensinya sebagai agen antibakteri alami karena kandungan senyawa bioaktifnya yang kaya, termasuk flavonoid, tanin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari daun balsam terhadap Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa, sambil juga menganalisis kandungan fitokimia. Metode:  Desain laboratorium eksperimental digunakan, menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi dengan etanol 96%. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif, dan metode difusi disk digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri. Ekstrak diuji pada berbagai konsentrasi (20%, 40%, dan 60%) untuk menentukan keefektifannya terhadap bakteri yang dipilih. Skrining fitokimia mengungkapkan bahwa ekstrak daun balsam mengandung sejumlah besar flavonoid, tanin, dan saponin. Tes antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 60% menghasilkan zona penghambatan terbesar, berukuran 12,57 mm terhadap Bacillus cereus dan 10,10 mm terhadap Pseudomonas aeruginosa, menunjukkan sifat antibakteri kuat ekstrak. Temuan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun balsam menunjukkan aktivitas antibakteri yang cukup besar, menunjukkan potensinya sebagai sumber alami untuk mengembangkan terapi antimikroba alternatif. Penelitian ini meningkatkan pemahaman Impatiens balsaminaL. dalam fitokimia dan penerapannya dalam perawatan kesehatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025