Emisi karbon dioksida (CO2) menjadi salah satu penyumbang utama pemanasan global, perubahan iklim, serta dapat berdampak pada gangguan sistem pernapasan manusia. Penangkapan karbon adalah metode yang berperan penting dalam mengurangi emisi gas CO2 karena tersedia secara luas, porositas yang tinggi, fisikokimia yang tinggi, sintesis sederhana dan bermiaya murah, serta tidak menghasilkan polutan. Dalam penelitian ini, disintesis karbon berpori yang didoping atom sulfur (S) yang berasal dari limbah kayu mahoni menggunakan metode one step carbonization, dimana proses aktivasi dan doping pada sampel dilakukan secara sekaligus masing-masing menggunakan KOH sebagai aktivator dan sodium tiosulfat (Na2S2O3) sebagai sumber doping S. Variasi massa dari komposisi biomassa:KOH:sodium tiosulfat yang dilakukan adalah (1:1:0), (1:1:0,5) dan (1:1:1), yang berturut-turut diberi nama CS-0, CS-0,5 dan CS-1. Hasil EDS menunjukkan bahwa doping atom S telah berhasil dilakukan pada karbon berpori yang ditandai dengan terukurnya kandungan persen atomik dari S pada sampel CS-0,5 dan CS-1, masing-masing sebesar 11,57% dan 33,46%. Hasil FTIR juga menunjukkan adanya gugus fungsi C=S pada bilangan gelombang 1080 cm-1. Hasil pengukuran BET menunjukkan bahwa sampel CS-0,5 memiliki luas permukaan dan volume total pori sebesar 385,814 m2/g dan 0,425 cm3/g, yang lebih tinggi jika dibandingkan karbon tanpa doping (CS-0). Doping S yang tinggi pada sampel CS-1 mengakibatkan pori-pori tertutup oleh atom S sebagaimana hasil dari foto SEM, dan juga ditunjukkan oleh luas permukaan dan volume total pori yang rendah, yaitu 115,235 m2/g dan 0,200 cm3/g. Dengan demikian sampel CS-0,5 dengan rasio raw material:KOH:sodium tiosulfat (1:1:0,5) memiliki potensi paling tinggi sebagai material karbon berpori untuk aplikasi penangkap karbon dioksida.
Copyrights © 2024