Ketersediaan data debit yang tidak lengkap dan akurat pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat menyebabkan berbagai permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya air. Pada umumnya, data debit diperoleh dari pengukuran tinggi muka air di suatu pos duga air. Pengukuran tinggi muka air dapat dilakukan dengan cara manual meggunakan papan duga air atau cara otomatis menggunakan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR). Studi ini berfokus pada Pos Duga Air (PDA) Dam Sengkaling yang berada di DAS Brantas Hulu yang mana masih menggunakan papan duga air dalam pencatatan tinggi muka airnya sehingga hasil pencatatan tersebut bisa saja tidak akurrat bahkan tidak terrcatat karena dalam pencatatannya masih dilakukan secara manual (human error). Penelitian ini bertujuan untuk membuat semacam model hujan menjadi debit, dengan harapan dapat menjadi solusi atas ketersediaan data debit pada lokasi studi. Metode yang digunakan dengan memanfaatkan teknologi komputer menggunakan model Jaringan Saraf Tiruan (JST) dengan input yang digunakan yaitu data curah hujan. Hasil penelitian didapatkan nilai kalibrasi terbaik terdapat pada data 7 tahun dengan 3000 epoch diperoleh nilai r = 0,994 dan NSE = 0,987. Sementara untuk nilai validasi terbaik terdapat pada data 3 tahun dengan 3000 epoch dan diperoleh nilai r = 0,980 dan NSE = 0,948.
Copyrights © 2025