Kelompok anak usia dini merupakan kelompok usia yang rentan menghadapi permasalahan mental di daerah bencana, karena tempat bermain anak dipenuhi lumpur dan puing-puing bencana. Banjir lahar dingin atau yang disebut warga Sumatera Barat dengan istilah Galodo yang terjadi pada 12 Mei 2024 lalu memberikan rasa trauma bagi masyarakat yang berada di daerah terdampak bencana sekitar Gunung Marapi Sumatera Barat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bertujuan untuk berpartisipasi dalam mendukung percepatan pemulihan mental anak usia dini (Taman Kanak-kanak dan SD Kelas Awal) dari trauma akibat bencana Galodo tersebut. Pengabdian dilaksanakan dengan pendekatan persuasif kepada anak-anak korban Galodo, yang mana anak dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, lalu dilakukan pencerahan oleh anggota tim yang juga ahli bimbingan konseling. Kemudian dilakukan kegiatan bermain sambil belajar menggunakan alat permainan edukatif. Terapi bermain sambil belajar memberikan dampak yang sangat positif bagi mental anak-anak, yang mana  anak-anak usia dini berlomba-lomba untuk menyusun puzzle dalam bentuk angka dan huruf, serta saling berlomba untuk membacakan ayat-ayat pendek yang mereka hafal. Hasil pengabdian masyarakat ditunjukkan dari sikap anak-anak yang antusias mengikuti kegiatan dan bergembira bersama selama kegiatan hingga akhir. Dari 12 anak yang mengikuti kegiatan tersebut hanya ada 1 anak atau 0,083 persen yang tidak mengikuti kegiatan bersama hingga akhir karena memilih untuk bermain sendiri APE di ruang pengungsian. Dilihat dari kecepatan dan ketepatan dalam penyusunan puzzle, anak perempuan dari kelompok SD dan TK lebih cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas. Tim pengabdian masyarakat memberikan doorprize berupa alat permainan edukatif dan uang tunai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025