Tingkat resiliensi rendah sering terjadi pada masa remaja yang sedang mengalami masa transisi, terlebih lagi remaja dari keluarga dengan status ekonomi yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara regulasi emosi dengan resiliensi akademik siswa dengan status ekonomi rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis data yang diperoleh dari penerapan pelatihan regulasi emosi yang telah disusun dan diuji kelayakannya dalam penelitian sebelumnya. Sebagian besar siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar memiliki tingkat regulasi emosi yang sedang (81%) dan resiliensi akademik yang rendah (81%). Sementara hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Regulasi emosi dengan Resiliensi akademik, dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0.00 atau nilai p<0.00 dan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,770.
Copyrights © 2025