Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya kemampuan motorik halus pada anak usia dini yang disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran. Kekakuan anak saat memegang pensil menunjukkan masalah ini. Sebagai solusi, peneliti menggunakan media clay tepung untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B TKIT KHALIFAH CENDIKIA MANDIRI. Penelitian ini mengidentifikasi: (1) kemampuan motorik halus sebelum menggunakan media clay tepung; (2) efektivitas penggunaan media clay tepung setiap siklus; dan (3) kemampuan motorik halus anak setelah penerapan media clay tepung. Media clay tepung memiliki keunggulan, yaitu aman untuk anak, memungkinkan kreativitas, dan memberikan pengalaman langsung dalam teknik pengolahan clay. Metode penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed methods), terdiri dari dua siklus dalam dua tindakan, dengan subjek 28 anak. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan unjuk kerja, sedangkan analisis dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak pada pra siklus memperoleh nilai rata-rata 55 (kategori kurang). Aktivitas guru dan anak meningkat pada setiap siklus. Kemampuan motorik halus anak setelah penerapan media clay tepung meningkat dari 66 (cukup) pada siklus I menjadi 80 (sangat baik) pada siklus II. Dengan demikian, hipotesis tindakan diterima, menunjukkan efektivitas media clay tepung.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024