Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apa makna dan nilai dari ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganut jingitiu di Desa Eimadake Kecamatan sabu Tengah Kabupaten sabu raijua. Yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa eimadake Kecamatan sabu tengah Tengah Kabupaten sabu raijua, alasan peneliti mengambil lokasi ini karena di Desa eimadake masih melakukan tradisi ini dan belum pernah ada yang melakukan penelitian ilmiah tentang kebudayaan. Suatu kebudayaan dapat dirumuskan sebagai seperangkat nilai-nilai dan cara berlaku (artinya kebiasaan) yang dipelajari pada umumnya dimiliki oleh para warga dari suatu masyarakat. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganutu jingitiu dikatakan membudaya, karena dalam setiap masyarakat jingitiu yang melahirkan harus ada ritual adat hapo ana di Desa Eimadake. Makna ritual adat hapo ana (syukuran bayi baru lahir) oleh penganut jingitiu yakni merupakan ungkapan rasa syukur keluarga atas karunia yang diberikan dan juga proses ritual yang dilakukan merupakan proses dimana seorang anak secara resmi diakui keberadaannya di tengah masyarakat dengan keyakinan bahwa anak yang di Hapo Ana nantinya akan tumbuh menjadi anak yang berguna dalam kehidupan keluarga serta membanggakan keluarga.
Copyrights © 2025