Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh media sosial terhadap komunikasi organisasi dalam konteks manajemen krisis menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran strategis dalam penyebaran informasi, interaksi dengan publik, dan pengelolaan persepsi selama krisis. Media sosial memungkinkan organisasi untuk merespons krisis dengan cepat, meskipun menghadirkan tantangan berupa penyebaran informasi yang salah (hoaks). Komunikasi yang efektif melalui media sosial membutuhkan kecepatan, kredibilitas, dan transparansi untuk membangun kepercayaan publik. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya komunikasi dua arah, yang memungkinkan organisasi untuk menunjukkan empati dan meningkatkan keterlibatan publik. Pendekatan ini didukung oleh teori komunikasi dialogis, yang menekankan pentingnya interaksi timbal balik dalam menciptakan hubungan yang lebih kuat antara organisasi dan audiens. Penelitian ini juga menemukan relevansi dengan studi terdahulu yang menggarisbawahi peran media sosial sebagai alat utama dalam manajemen krisis modern. Secara praktis, temuan ini memberikan wawasan bagi organisasi untuk mengembangkan strategi komunikasi krisis berbasis media sosial yang efektif, mencakup sistem monitoring informasi, analisis sentimen publik, dan respons real-time. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memperkaya teori komunikasi massa dan manajemen krisis tetapi juga menawarkan panduan praktis untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial di era digital.
Copyrights © 2025