Masalah utama yang dihadapi adalah penurunan minat generasi muda terhadap tradisi lisan, yang berpotensi mengancam pelestarian warisan budaya lokal yang kaya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran tradisi lisan dalam menjaga kerukunan sosial dan sakralitas budaya masyarakat Desa Siteba di tengah tantangan modernisasi. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana tradisi lisan berfungsi sebagai perekat sosial dan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk melestarikan tradisi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari tokoh adat, tetua desa, serta generasi muda yang terlibat dalam kegiatan budaya di Desa Siteba. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi lisan seperti pesta panen, massalu-salu, dan ma’baca-baca tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi budaya, tetapi juga sebagai medium untuk memperkuat solidaritas sosial dan menjaga hubungan spiritual dengan leluhur dan alam. Namun, pengaruh teknologi dan hiburan modern menyebabkan penurunan partisipasi generasi muda dalam tradisi ini. Meski demikian, teknologi digital menawarkan peluang untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan tradisi lisan, membuatnya lebih relevan dan dapat diakses oleh generasi masa kini. Pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pelestarian tradisi lisan di Desa Siteba dapat memastikan kelangsungan budaya lokal, memperkuat identitas masyarakat, dan menjaga kerukunan sosial antar generasi.
Copyrights © 2024