Penelitian ini mengkaji efektivitas kebijakan kenaikan gaji guru ASN (Aparatur Sipil Negara) dan guru non-ASN (Non-Aparatur Sipil Negara) dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia dari sudut pandang mereka. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lima informan dan dianalisis menggunakan perangkat lunak NVIVO. Temuan menunjukkan bahwa meskipun kebijakan tersebut berdampak positif terhadap stabilitas keuangan dan kepuasan kerja guru ASN, guru non-ASN menghadapi tantangan seperti gaji yang tidak adil, pencairan yang tidak teratur, dan tunjangan yang terbatas. Persepsi ketidaksetaraan antara guru ASN dan non-ASN muncul sebagai masalah yang signifikan, yang memengaruhi moral dan motivasi. Selain itu, kedua kelompok menyoroti tantangan implementasi, termasuk ketidakkonsistenan dan penundaan di tingkat daerah. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun kebijakan tersebut telah meningkatkan kesejahteraan guru sampai batas tertentu, mengatasi kesenjangan dan meningkatkan proses implementasi sangat penting untuk mencapai hasil yang adil dan berkelanjutan. Temuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan kebijakan kesejahteraan yang inklusif dan efektif bagi para pendidik.
Copyrights © 2025