Abstrak Keberagaman bahasa di Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang mencerminkan kekayaan budaya, namun juga menjadi tantangan dalam menjaga harmoni sosial. Artikel ini membahas bagaimana keberagaman bahasa dapat memicu konflik jika tidak dikelola dengan baik, seperti munculnya bias kelompok (in-group favoritism), kebijakan bahasa yang tidak sensitif terhadap minoritas, serta stereotip dan prasangka antar kelompok. Dampak buruk dari konflik ini meliputi segregasi sosial, ketegangan horizontal, dan ancaman terhadap pelestarian bahasa daerah. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang holistik, meliputi pendidikan multikultural untuk menanamkan nilai toleransi sejak dini, kebijakan bahasa yang inklusif yang menghormati keberagaman, serta dialog lintas budaya untuk membangun pemahaman bersama. Artikel ini menyoroti peran moderasi beragama sebagai pendekatan strategis untuk menjaga keberagaman bahasa agar menjadi elemen pemersatu. Moderasi beragama dapat diterapkan melalui pendidikan berbasis multikultural, kebijakan pemerintah yang menghargai keberagaman, serta pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi. Dengan nilai-nilai moderasi seperti toleransi, keseimbangan, dan penghormatan terhadap perbedaan, keberagaman bahasa dapat menjadi kekuatan yang mempererat kohesi sosial dan membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan toleran. Artikel ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis terhadap pengelolaan keberagaman bahasa dalam perspektif moderasi beragama. Kata kunci: Keberagaman Bahasa, Konflik Sosial, Moderasi Beragama, Pendidikan Multikultural.
Copyrights © 2024