Latar Belakang: Spotting keluarnya darah dari vagina diluar siklus menstruasi yang sedikit berupa bercak. Data dari WHO lebih dari 50% pengguna kontrasepsi suntik 3 bulan mengalami spotting. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di PMB Bakti Ibu Martapura didapati sebanyak 11 orang akseptor menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan sebanyak 7 (77%) akseptor dengan lama penggunaan   ≤ 1  tahun mengalami spotting. Dampak kejadian spotting dapat menyebabkan terjadinya anemia, iritasi genetalia, perasaan cemas, stress dan mudah tersinggung. Tujuan : Mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kejadian spotting di PMB Bakti Ibu Martapura. Metode Penelitian :  Penelitian analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi sejumlah 280 akseptor, teknik sampling yaitu sampling jenuh. Variabel dalam Penelitian ini kejadian spotting dan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari register KB dilakukan uji menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian :  Kejadian spotting sebanyak 84 orang (30%) dengan lama penggunaan > 1 tahun sebanyak 189 akseptor  (67,5%) lama penggunaan < 1 tahun. Uji Chi Square menunjukkan p-value 0,000, (p<0,05), artinya Ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik dengan kejadian spotting pada akseptor di PMB Bakti Ibu Martapura. Kesimpulan : Bahwa lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan saling mempengaruhi dengan kejadian spotting. Saran : Diharapkan tenaga kesehatan terus memberikan edukasi kepada pasangan usia subur tentang dampak kontrasepsi suntik 3 bulan sehingga pasangan usia subur dapat  mempertimbangkan dan mendiskusikan pemilihan alat kontrasepsi yang akan digunakan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025