Baby blues ditandai dengan perasaan sedih, menangis, mudah tersinggung, emosi labil, serta gangguan nafsu makan. Studi pendahuluan pada 20–23 Agustus 2024 terhadap enam ibu nifas di Puskesmas Perawatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, menunjukkan bahwa empat di antaranya mengalami gejala baby blues. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian baby blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Simpang Empat tahun 2024. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 58 ibu nifas usia 2–14 hari postpartum yang dipilih menggunakan teknik incidental sampling. Variabel independen adalah dukungan keluarga, sedangkan variabel dependen adalah kejadian baby blues. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian baby blues pada ibu nifas, dengan nilai ρ-value = 0,000 (α ≤ 0,05). Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa dukungan keluarga berperan penting dalam mengurangi risiko baby blues pada ibu nifas, di mana dukungan emosional dan instrumental dari keluarga dapat membantu ibu menghadapi masa postpartum dengan lebih baik. Kata Kunci: baby blues, dukungan keluarga, ibu nifas, postpartum Baby blues are characterized by feelings of sadness, crying, irritability, emotional instability, and appetite disturbances. A preliminary study conducted from August 20–23, 2024, on six postpartum mothers at the Simpang Empat Care Health Center, Tanah Bumbu Regency, found that four of them experienced baby blues symptoms. This study aims to analyze the relationship between family support and the incidence of baby blues among postpartum mothers in the working area of the Simpang Empat Care Health Center in 2024. The research employs a quantitative approach with a cross-sectional design, involving 58 postpartum mothers aged 2–14 days, selected using the incidental sampling technique. The independent variable is family support, while the dependent variable is the incidence of baby blues. Data were collected through questionnaires, interviews, and observations and analyzed using the chi-square test. The results indicate a significant relationship between family support and the incidence of baby blues in postpartum mothers, with a p-value of 0.000 (α ≤ 0.05). The study concludes that family support plays a crucial role in reducing the risk of baby blues among postpartum mothers, as emotional and instrumental support from the family can help mothers navigate the postpartum period more effectively.