Latar Belakang: Remaja memiliki peranan yang sangat penting akan keberlangsungan masa depan, karena pada masa remaja sering kali disebut masa kritis. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko menjadi wanita usia subur dengan anemia, yang kemudian dapat menjadi ibu hamil dengan anemia. Pengetahuan dan sikap yang baik dapat meningkatkan kesadaran akan risiko anemia dan pentingnya pencegahan melalui konsumsi tablet tambah darah dan gizi seimbang. SMAN 1 Kusan Hilir merupakan wilayah Puskesmas Perawatan Pagatan dengan tingkat anemia tertinggi 132 (33,5%) dari 394 remaja putri mengalami anemia. Tujuan penelitian : Penelitian ini Menggunakan desain penelitian kuantitatif observasional dengan metode survei analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh remaja putri sebanyak 394 siswi, sampel 198 responden. Pengambilan jumlah sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan oleh peneliti, Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang di gunakan adalah Chi-Square. Hasil Penelitian : Didapatkan bahwa dari 198 remaja putri, mengalami anemia 115 orang (58,1%). Pengetahuan cukup 124 orang (62,6%), pengetahuan baik (23,2%). Sikap negatif 115 orang (58,1). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan pengetahuan baik dengan kejadian anemia sebanyak 53,0%  (p-value = 0,000), ada hubungan sikap negatif dengan kejadian anemia sangat tinggi 99,1% (p-value = 0,000). Kesimpulan Adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kusan Hilir tahun 2024.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025