Sektor konstruksi memiliki aktifitas pekerjaan kompleks serta penggunaan tenaga kerja secara padat karya sehingga kemungkinan risiko bahaya yang berdampak cidera sampai meninggal dapat terjadi pada pekerjanya. Aspek penting dalam pemenuhan kompetensi tenaga kerja sektor konstruksi salah satunya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja Harian Lepas (PHL) sebagai salah satu tenaga yang sering dijumpai pada proyek-proyek konstruksi, lemah dalam memperoleh perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebab tidak ada perjanjian kerja secara tertulis dari pihak pemberi kerja. Perekrutannya berdasarkan kebutuhan dan terbatas waktu sehingga bila mengalami kecelakaan kerja, tidak ada jaminan pembiayaan pengobatan atau biaya kematian yang wajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan PHL mengenai keselamatan kerja dan jaminan keselamatan kerja terhadap kepeminatan sebagai peserta asuransi jaminan keselamatan kerja yaitu BPJS Ketenagakerjaan. Metode penelitian berupa studi cross sectional dengan analisis deskriptif korelatif. Instrumen penelitian berupa kuesioner meliputi 4 aspek yaitu : tanggung jawab, keselamatan berbasis perilaku, alat pelindung diri, dan produk BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah responden 112 pekerja proyek konstruksi di wilayah Kabupaten Tegal yang sedang berlangsung. Analisis data menggunakan aplikasi IBM SPSS 23 dengan uji statistik chi square. Hasilnya adalah karakteristik pekerja berdasarkan usia 97,3% merupakan usia produktif dan pendidikan 35,7% tamatan SD disusul 32,1% tamatan SMP. Pekerja sebanyak 22,6% tidak berminat menjadi peserta asuransi beranggapan jika ada kecelakaan kerja adalah tanggung jawab mandor atau pemberi usaha. Perilaku aman sekedar himbauan dari pemberi kerja/mandor sehingga perilaku rasa aman pekerja diciptakan berdasarkan pengalaman kerja masing-masing. Tidak tersedia APD pendukung bekerja di ketinggian, belum terpapar secara rinci tata cara mengikuti produk asuransi BPJS Ketenagakerjaan, serta rasa khawatir akan jumlah iuran yang nanti menjadi beban setiap bulan. Terdapat hubungan pengetahuan PHL tentang keselamatan kerja dengan peminatan peserta asuransi jaminan keselamatan kerja atau BPJS Ketenagakerjaan, dengan nilai p=0,009 < α dan nilai RR=0,653. Pekerja yang berpengetahuan K3 baik berpeluang 0,653 kali dalam kepeminatan peserta BPJS Ketenagakerjaan dibandingkan peserta yang kurang berpengetahuan K3.
Copyrights © 2024