Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Instilling Religious Character Values, Independence and Responsibility in Early Childhood at Foster Ki Hajar Dewantara Kindergarten Rosmalia, Rosmalia; A. Samina, Nurintan; Hadisa, Hadisa; Dewi Arlusi , Rosalina
Educationist: Journal of Educational and Cultural Studies Vol. 1 No. 2 (2022): Journal of Educational and Cultural Studies
Publisher : PT Literasi Nusantara Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The early age period is the period that underlies the next human life. This period is usually called the golden age, namely the golden age of children. It is very important to instil character education from an early age. Because this will carry over into adulthood. There are 18-character education values ​​to be instilled in early childhood. In the research we conducted at Pembina Ki Hajar Dewantara Public Kindergarten, there were several prominent characters that were instilled in early childhood at the school including religious values, independence values, and responsibility values. Based on the results of research conducted at Ki Hajar Dewantara TK Negeri Pembina Ki Hajar Dewantara which has been carried out by researchers, it can be concluded that there are 3-character values that are more prominent or dominantly applied in TK Pembina Ki Hajar Dewantara namely religious values, independence, and responsibility.
Hubungan Dukungan Psikososial Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Pasien Gangguan Jiwa Di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh Rosmalia, Rosmalia; Yani, Evi Dewi; Yusuf, Namira; Indiraswari, Tika
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2023): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v11i2.7311

Abstract

Dukungan psikososial keluarga sangat penting untuk kepatuhan pasien dalam berobat, karena keluarga merupakan sistem pendukung yang terdekat bagi pasien. Keluarga harus memantau jadwal berobat, memberikan motivasi kepada pasien dan melanjutkan pengobatan sesuai anjuran pengobatan. Selain itu, dukungan psikososial keluarga juga dapat membantu pasien untuk mengenal batasan dan menerima risiko akibat perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan psikososial keluarga dengan kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya seluruh keluarga pasien yang melakukan kontrol ulang dengan jumlah sampel 93 orang. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 20-27 Juni 2023 di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Aceh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data dalam penelitian ini dengan analisis bivariat. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan dukungan informasi keluarga p value 0,019, ada hubungan dukungan emosional dan instrumental keluarga dengan masing-masing p value 0,003 dan ada hubungan dukungan appraisal keluarga dengan kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa dengan p value 0,001. Terdapat hubungan dukungan psikososial keluarga baik itu dukungan informasi, emosional, instrumental dan dukungan appraisal (penilaian) dengan kepatuhan berobat pasien gangguan jiwa. Diharapkan keluarga agar dapat memahami tugas dan fungsinya, memahami proses pengobatan dan penyembuhan pasien gangguan jiwa dan dapat melaksanakan perannya meliputi peran/dukungan informasi, emosional, instrumental dan dukungan penilaian kepada pasien.Kata kunci: Psikososial keluarga, kepatuhan berobat pasien, gangguan jiwa
Workshop Identifikasi Bahaya Pada Tenaga Medis Dan Non Medis Di Rumah Sakit X  Kabupaten Tegal Pratiwi, Anggit; Sukmandari, Erna Agustin; Rosmalia, Rosmalia; Subekti, Agung Tyas
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 1 No. 8 (2024): Juni
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/dxkfge67

Abstract

Rumah sakit merupakan tempat kerja yang padat karya, teknologi dan padat risiko. Dikatakan padat karya dan teknologi adalah karena merupakan tempat kerja yang mempunyai aktivitas yang beragam yang menggunakan berbagai peralatan teknologi sesuai dengan pekerjaannya. Dikatakan padat risiko adalah karena rumah sakit merupakan tempat dimana terdapat berbagai macam aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan peralatan kerja, mesin, bahan, serta sifat pekerjaan yang membwa risiko keslamatan dan kesehatan bagi pekerjanya. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah karena rumah sakit merupakan tempat kerja yang berisiko sehingga penting dilakukan pemberian edukasi kepada seluruh pekerja rumah sakit untuk mengetahui risiko bahaya apasaja yang terjadi sesuai dengan aktivitas pekerjan di masing – masing unit serta bagaimana cara pencegahan dan pengendalian yang dilakukan terhadap bahaya tersebut.  Metode pengabdian dilakukan dengan metode workshop, terdiri dari penyampaian materi, kemudian dilanjutkan kegiatan praktik melalui observasi dan pengisian form identifikasi bahaya, yang terakhir melakukan evaluasi dari pengisian form. Hasil pelaksanaan pengabdian ini menunjukkan bahwa tenaga medis maupun non medis telah memahami apasaja bahaya yang ada di tempat kerja dan bagaimana cara pengendaliannya, dilihat dari hasil jawaban form identifikasi bahaya. Saran bagi Rumah Sakit X Kabupaten Tegal, agar dapat melaksanakan kegiatan workshop ini secara berkala agar pelaksanaan K3 Rumah Sakit tetap berjalan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEKERJA HARIAN LEPAS SEKTOR KONSTRUKSI WILAYAH KABUPATEN TEGAL TERHADAP KEPEMINATAN PESERTA ASURANSI BPJS KETENAGAKERJAAN Rosmalia, Rosmalia; Sukmandari, Erna Agustin; Atmoko, Dwi
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 15 No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v15i2.659

Abstract

Sektor konstruksi memiliki aktifitas pekerjaan kompleks serta penggunaan tenaga kerja secara padat karya sehingga kemungkinan risiko bahaya yang berdampak cidera sampai meninggal dapat terjadi pada pekerjanya. Aspek penting dalam pemenuhan kompetensi tenaga kerja sektor konstruksi salah satunya pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja Harian Lepas (PHL) sebagai salah satu tenaga yang sering dijumpai pada proyek-proyek konstruksi, lemah dalam memperoleh perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja sebab tidak ada perjanjian kerja secara tertulis dari pihak pemberi kerja. Perekrutannya berdasarkan kebutuhan dan terbatas waktu sehingga bila mengalami kecelakaan kerja, tidak ada jaminan pembiayaan pengobatan atau biaya kematian yang wajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan PHL mengenai keselamatan kerja dan jaminan keselamatan kerja terhadap kepeminatan sebagai peserta asuransi jaminan keselamatan kerja yaitu BPJS Ketenagakerjaan. Metode penelitian berupa studi cross sectional dengan analisis deskriptif korelatif. Instrumen penelitian berupa kuesioner meliputi 4 aspek yaitu : tanggung jawab, keselamatan berbasis perilaku, alat pelindung diri, dan produk BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah responden 112 pekerja proyek konstruksi di wilayah Kabupaten Tegal yang sedang berlangsung. Analisis data menggunakan aplikasi IBM SPSS 23 dengan uji statistik chi square. Hasilnya adalah karakteristik pekerja berdasarkan usia 97,3% merupakan usia produktif dan pendidikan 35,7% tamatan SD disusul 32,1% tamatan SMP. Pekerja sebanyak 22,6% tidak berminat menjadi peserta asuransi beranggapan jika ada kecelakaan kerja adalah tanggung jawab mandor atau pemberi usaha. Perilaku aman sekedar himbauan dari pemberi kerja/mandor sehingga perilaku rasa aman pekerja diciptakan berdasarkan pengalaman kerja masing-masing. Tidak tersedia APD pendukung bekerja di ketinggian, belum terpapar secara rinci tata cara mengikuti produk asuransi BPJS Ketenagakerjaan, serta rasa khawatir akan jumlah iuran yang nanti menjadi beban setiap bulan. Terdapat hubungan pengetahuan PHL tentang keselamatan kerja dengan peminatan peserta asuransi jaminan keselamatan kerja atau BPJS Ketenagakerjaan, dengan nilai p=0,009 < α dan nilai RR=0,653. Pekerja yang berpengetahuan K3 baik berpeluang 0,653 kali dalam kepeminatan peserta BPJS Ketenagakerjaan dibandingkan peserta yang kurang berpengetahuan K3.