Anak usia dini adalah anak usia 0-6 tahun. Pada masa ini menempati tahapan penting yang biasa disebut sebagai "masa keemasan" karena pertumbuhan yang cepat di sejumlah tahap perkembangan. Kemampuan numerasi didasarkan pada kemampuan berhitung, yang meliputi pengelompokan, pemahaman urutan, dan pemahaman angka. Namun, mungkin sulit untuk mengajarkan numerasi kepada anak-anak kecil karena pendekatan pengajaran tradisional cenderung membuat ide-ide abstrak seperti angka menjadi kurang menarik. Penelitian ini bertujuan untu mengeksplorasi kegunaan Asmaul Husna (99 Nama Allah) sebagai alat pengajaran untuk pengembangan numerasi anak usia dini diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di RA Anak Shaleh di Kabupaten Pasuruan pada bulan Oktober 2024. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 20 anak yang berusia antara 5 dan 6 tahun. Dokumentasi, wawancara, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Setelah data terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik tematik untuk menemukan pola-pola utama dalam data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan Asmaul Husna memberikan manfaat yang signifikan dalam perkembangan numerasi anak usia dini. Anak-anak tampak bersemangat dan aktif selama proses pembelajaran. Mereka mampu menyebutkan urutan Asmaul Husna dan mengaitkannya dengan konsep angka, meningkatkan pemahaman mereka tentang urutan angka, dan mempercepat pemahaman konsep perbandingan angka seperti lebih besar atau lebih kecil. Selain itu, hafalan Asmaul Husna juga meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak, serta memudahkan mereka dalam memahami pola angka dan menerapkannya dalam operasi hitung dasar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025