Siswa diharapkan memiliki empat kompetensi penting, yang sering disebut sebagai kecakapan abad ke-21 dalam pendidikan. Kompetensi mencakup kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, yang diperlukan agar siswa bisa berkembang dan maju dalam tuntutan dunia modern yang terus berkembang pesat. Namun, kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di Indonesia masih memerlukan peningkatan yang cukup besar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana penerapan model project based learning yang terintegrasi dengan STEAM dalam konteks budaya Banten bisa meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa sekolah menengah pertama dalam matematika. Desain penelitian kuasi-eksperimental digunakan untuk penelitian ini. Metode pengumpulan data meliputi hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kontrol, serta kuesioner persepsi yang dibagikan pada kelompok eksperimen, untuk menilai pengalaman mereka dengan model project based learning-STEAM dalam konteks budaya Banten. Dalam membuktikan hipotesis, penelitian memanfaatkan independent T-test. Temuan penelitian menjelaskan siswa yang mengimplementasikan model project based learning-STEAM dengan konteks budaya Banten menandakan keterampilan berpikir kreatif matematika yang jauh lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan mengimplementasikan model cooperative learning. Selanjutnya, kuesioner persepsi mengungkapkan, rata-rata siswa dalam kelompok eksperimen menandakan minat dan antusiasme yang tinggi untuk belajar menggunakan pendekatan project based learning-STEAM dalam konteks budaya Banten.
Copyrights © 2024