Studi ini menyelidiki sikap siswa terhadap penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah menengah atas di Pematangsiantar. Kurikulum Merdeka, yang diperkenalkan sebagai bagian dari reformasi pendidikan Indonesia, menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengembangan pemikiran kritis, kreativitas, dan keterampilan praktis. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dengan 50 peserta, dengan fokus pada tiga komponen sikap: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa 61% siswa menunjukkan sikap kognitif yang positif, yang menunjukkan bahwa kurikulum membantu pemahaman mereka terhadap pelajaran. Komponen afektif mencatat 65,6% tanggapan positif, yang mencerminkan peningkatan motivasi dan minat pada topik yang relevan, sementara 64,8% siswa menanggapi secara positif dalam ranah psikomotorik, yang menunjukkan peningkatan keterlibatan dalam kegiatan praktik. Namun, tantangan seperti manajemen waktu, tanggung jawab, dan keterbatasan sumber daya dicatat. Studi tersebut menyimpulkan bahwa meskipun Kurikulum Merdeka menumbuhkan sikap yang sebagian besar positif di antara siswa, mengatasi tantangan ini sangat penting untuk memaksimalkan potensinya. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap wacana reformasi pendidikan di Indonesia dan menyoroti pentingnya strategi yang disesuaikan untuk meningkatkan implementasi kurikulum.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025