Jumlah lansia meningkat secara signifikan setiap tahun. Diproyeksikan mencapai 63,3 juta di tahun 2045. Indonesia menempati peringkat empat besar negara di dunia dengan jumlah lansia tertinggi. Lansia akan mengalami banyak perubahan dan masalah seiring proses penuaan, seperti penurunan fungsi biologis, psikologis, sosial, ataupun ekonomi. Proses penuaan memberi dampak kompleks pada aspek kesehatan dan pada berbagai aspek kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat kualitas hidup terkait kesehatan pada lansia. Analisa situasi dengan survei kuesioner, data demografi meliputi usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, status pernikahan, riwayat penyakit serta kuisioner WHOQOL- OLD untuk mengukur kualitas hidup lansia, di Desa Sadar Tengah, Mojoanyar, wilayah kerja Puskesmas Gayaman, Mojokerto. Teknik purposive sampling, dengan besar sampel 32 orang. Sebagian besar pada rentang usia 60 – 69 tahun, semuanya perempuan. Pekerjaan mayoritas sebagai ibu rumah tangga (69%), tingkat pendidikan terakhir mayoritas lulusan SD (59%). Seluruh responden sudah menikah dan 9% cerai mati. Hampir semua responden memiliki penghasilan dibawah Upah Minimal Kabupaten Mojokerto (97%). Riwayat penyakit pada lansia, tertinggi yaitu hipertensi (21,9%), dan diabetes mellitus (18.2%). Survei WHOQOL-OLD, terhadap 6 aspek yaitu kemampuan sensorik; kematian; aktivitas masa lalu, masa kini dan masa depan; partisipasi sosial; otonomi dan kedekatan. Nilai terendah pada aspek kemampuan sensorik dengan rentang skor 4-15 dan rerata 6.66. Nilai tertinggi pada aspek kedekatan dengan rentang skor 13 - 20, dan rerata 17.28. Tingkat kualitas hidup lansia yang terendah adalah kemampuan sensorik sehingga diberikan edukasi terkait penyakit indera degeneratif yang sering diderita serta pencegahan dan solusi dengan memanfaatkan kemitraan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025