Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok tertinggi di ASEAN sehingga menghasilkan limbah rokok yang cukup banyak terutama filter puntung rokok. Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan filter puntung rokok sebagai bahan dalam pembuatan atap bitumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari atap bitumen dengan campuran filter puntung rokok. Terdapat beberapa tes yang telah dilaksanakan meliputi penyerapan air, rembesan, penyerapan panas, titik nyala dan titik bakar. Sampel uji dibagi dalam lima variasi penggunaan filter puntung rokok yaitu 50gr, 55gr, 60gr, 65gr dan 70gr. Hasil pengujian penyerapan air memenuhi syarat yang mengacu pada SNI 0096:2007 dengan maksimal 10% penyerapan. Hasil pengujian penyerapan panas untuk sampel I sampai sampel V adalah masing-masing 26,83%, 25,10%, 27,70%, 22,07% dan sampel V = 28,13%. Hal ini menunjukkan penyerapan panas atap bitumen filter puntung rokok rendah atau dengan kata lain memiliki daya reflektivitas sedangkan untuk hasil titik nyala sampel I sampai sampel V adalah 95℃, 134℃, 139℃, 80℃, 110℃. Untuk hasil pengujian titik bakar yang diperoleh untuk sampel I sampai sampel V adalah masing-masing 101℃, 136℃, 140℃, 85℃, 148℃. Berdasarkan hasil yang didapatkan, filter puntung rokok dapat dijadikan sebagai atap bitumen alternatif.
Copyrights © 2023