Adanya penurunan fungsi organ tubuh secara alamiah pada lansia menimbulkan berbagai gangguan fungsional tubuh seperti gangguan mobilitas mulai dari penurunan kecepatan berjalan, fungsi keseimbangan, kemampuan fungsional dan kemandirian dalam aktivitas kehidupan sehari – hari. Salah satu prediktor penting dari mobilitas adalah kekuatan otot. Kekuatan genggaman tangan digunakan sebagai indikator dalam evaluasi frailty dan sarkopenia yang terkait dengan berbagai luaran klinis negatif pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kekuatan genggaman tangan, massa otot, dan kinerja fisik pada individu lanjut usia. Terdapat korelasi yang signifikan antara pengukuran kekuatan genggaman tangan dengan keterbatasan mobilitas. Temuan ini mengindikasikan bahwa kekuatan genggaman tangan dapat digunakan sebagai alat skrining yang efektif dan marker klinis untuk mengidentifikasi lansia dengan risiko tinggi terhadap keterbatasan mobilitas sehingga dapat membantu dalam perencanaan intervensi dan pengelolaan lansia dengan frailty dan sarkopenia.
Copyrights © 2025