Perkembangan teknologi digital yang pesat telah membawa perubahan dan dampak terhadap manajemen resolusi konflik. Pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI dalam resolusi konflik, salah satunya, menangani konflik sosial yang berpotensi dipincu oleh disinformasi pada media sosial. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kecerdasan buatan dalam upaya penanganan konflik sosial, khususnya disinformasi pada media sosial. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan menganalisis literatur yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi digital dalam bentuk kecerdasan buatan mampu memberikan dampak terhadap upaya mediasi konflik sosial. Seperti halnya pemanfaatan untuk analisis dinamika sosial, identifikasi potensi pemicu konflik, memfasilitasi komunikasi dan mediasi, serta membantu dalam perancangan strategi intervensi berbasis data. Namun, tantangan utama dalam implementasi teknologi digital untuk upaya mediasi konflik sosial diantaranya termasuk keterbatasan akses teknologi, potensi bias algoritma pada kecerdasan buatan, serta literasi digital dan resistensi masyarakat terhadap sistem otomatisasi dalam proses mediasi. Oleh karena itu, implementasi teknologi digital dalam upaya mediasi konflik digital perlu disertai dengan literasi digital yang tepat dan terukur. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil diperlukan untuk guna mendorong terciptanya strategi resolusi konflik yang holistik dan berkelanjutan. The rapid development of digital technology has brought changes and impacts on conflict resolution management. One of its applications is the use of artificial intelligence (AI) in conflict resolution, particularly in addressing social conflicts potentially triggered by disinformation on social media. This article aims to explore the role of artificial intelligence in handling social conflicts, specifically disinformation on social media. This study employs a literature review method by analyzing relevant literature. The findings indicate that digital technology, in the form of artificial intelligence, can significantly impact social conflict mediation efforts. AI can be utilized for analyzing social dynamics, identifying potential conflict triggers, facilitating communication and mediation, and assisting in the design of data-driven intervention strategies. However, key challenges in implementing digital technology for social conflict mediation include limited access to technology, potential algorithmic bias in AI, as well as digital literacy and societal resistance to automation in mediation processes. Therefore, the implementation of digital technology in digital conflict mediation efforts must be accompanied by appropriate and measurable digital literacy. Collaboration between the government, academics, and civil society is essential to promote the development of a holistic and sustainable conflict resolution strategy.
Copyrights © 2025