Masalah penelitian ini adalah tentang kemampuan berbicara anak yang masih rendah dalam berkomunikasi, yang diindikasikan dengan kemampuan berbicara anak belum fasih, tidak percaya diri, takut, malu, kurang merespon, dan kosakata anak yang diucapkan belum jelas. Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh metode bercerita terhadap kemampuan berbicara. Metode penelitian adalah kuantitatif menggunakan eksperimen semu. Subjek penelitian ada 11 anak usia 5-6 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Rata-rata nilai kemampuan berbicara anak dari besaran persentase sebelum perlakuan pada kateogri BSB 0, BSH 12,12%, MB 45,46 dan BB 42,42% kemudian sesudah perlakuan dari yang paling berkembang hingga belum berkembang kategori BSH 48,49%, BSB 33,33%, MB 15,15, BB 3,03. Data diolah dengan teknik presentase dan paired sample test. Jika dilihat nilai paired sample test dapat dijelaskan nilai thitung>ttabel (15.656>2.22814) pada paired sample test pada signifikansi 0,000. Karena signifikansi < 0,05, maka disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, artinya ada pengaruh metode bercerita terhadap kemampuan anak berbicara di kelompok B1.
Copyrights © 2025