Artikel ini bertujuan menganalisis bentuk dan makna interjeksi volitif dalam bahasa Batak Simalungun. Interjeksi volitif adalah interjeksi yang mengandung makna "saya menginginkan sesuatu" dan digunakan untuk menarik perhatian atau menuntut tindakan dan tanggapan dari seseorang atas keinginan pembicara. Penelitian ini menggunakan teori Natural Semantic Metalanguage (NSM) dan merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk interjeksi volitif dalam bahasa Batak Simalungun antara lain: Soh, sip, he, ops, aih tene, ah, ais, oop, etah, etah ma, podas, papodas, hoi, oi, hah, nah, ima, onma, huss, ceis, hurr, chek...chek...chek, hiah-hiah, logo logo, roho udan, lass kritik itik, dan hurr pittor. Bentuk-bentuk tersebut dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu interjeksi antara manusia dengan manusia, interjeksi antara manusia dengan hewan, dan interjeksi antara manusia dengan alam. Selain itu, interjeksi tersebut dikelompokkan menjadi delapan komponen makna, yaitu: (1) saya ingin seseorang tidak melakukan sesuatu, (2) saya tidak ingin kamu berada di tempat ini, (3) mendesak, (4) saya ingin anda berhenti, (5) saya ingin menarik perhatian anda, (6) saya ingin anda mengulanginya, (7) saya ingin memberikannya kepada anda, dan (8) meminta atau memohon kepada alam.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024