Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang paling sering ditemui dalam praktik klinis dan ditangani dengan pemberian antibiotik. Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISK diperlukan untuk mencegah resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISK di Instalasi Rawat Inap salah satu Rumah Sakit Swasta Tipe C di Minahasa dengan metode ATC/DDD dan menilai ketepatan penggunaannya. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medis pasien ISK rawat inap periode Juli 2023–Juni 2024 yang dihitung dengan rumus DDD/100 patient days dan ketepatan penggunaan dinilai berdasarkan parameter tepat indikasi, obat, dosis, frekuensi, dan durasi. Hasil penelitian menunjukkan pasien ISK lebih banyak terjadi pada perempuan (80,39%) dan kelompok usia terbanyak 19–44 tahun (52,94%). Antibiotik dengan penggunaan tertinggi ialah ceftriaxone (53,07 DDD/100 patient days). Ketepatan penggunaan antibiotik menunjukkan 100% tepat pada indikasi, dosis, dan frekuensi, sedangkan ketepatan obat dan durasi berturut-turut sebesar 72,55% dan 84,31%. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien ISK di Rumah Sakit ini didominasi oleh ceftriaxone dan masih terdapat ketidaktepatan dalam pemilihan antibiotik serta durasi pemberian antibiotik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025