Abstrak. Penelitian ini mencoba mengoptimalkan pemanfaatan data sistem lahan untuk mengidentifikasi daerah rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Majalengka. Data kejadian longsor dan peta sistem lahan digunakan sebagai sumber data utama, dengan fokus meihat pola kejadian longsor pada setiap unit sistem lahan. Metode analisis tumpang susun antara peta sistem lahan dan data kejadian longsor dikombinasikan dengan analisis geomorfologi digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat kerawanan longsor. Hasilnya menunjukkan bahwa wilayah dengan sistem lahan Tanggamus, Gamnokora, dan Talamau memiliki tingkat kerawanan paling tinggi, sementara wilayah dengan sistem lahan Maput, Cipancur, dan Bukit Balang memiliki tingkat kerawanan sedang. Kelas kemiringan lereng digunakan untuk mendetilkan kelas kerawanan longsor pada setiap unit sistem lahan. Hasil pemetaan kerawanan longsor divalidasi dengan peta rawan bencana dari BNPB, menunjukkan persentase kesamaan sebesar 63.51%. Meskipun memiliki akurasi rendah, peta hasil dari data sistem lahan memiliki pola identik pada kelas kerawanan tinggi dan tidak rawan dengan peta referensi. Ini menunjukkan bahwa data sistem lahan dapat digunakan sebagai alternatif dalam pemetaan kerawanan longsor terutama untuk daerah dengan cakupan wilayah yang luas atau pada skala lebih kecil.Abstract. This research aims to optimize the utilization of land system data used to identify areas susceptible to landslide hazards in Majalengka Regency. Landslide occurrence data and land system maps are used as the main data sources, focusing on landslide occurrence patterns in each land system unit. An overlay analysis method between land system maps and landslide occurrence data combined with geomorphological analysis is used to classify the susceptibility levels to landslides. The results indicate that areas with Tanggamus, Gamnokora, and Talamau land systems have the highest susceptibility levels, while areas with Maput, Cipancur, and Bukit Balang land systems have moderate susceptibility levels. Slope classes are used to detail the susceptibility levels to landslides in each land system unit. The landslide susceptibility mapping results are validated with disaster-prone maps from BNPB, showing a similarity percentage of 63.51%. Despite having low accuracy, the mapping results from land system data exhibit identical patterns in high susceptibility and non-susceptibility classes compared to the reference maps. This indicates that land system data can be used as an alternative in landslide susceptibility mapping, especially for areas with extensive coverage or on a smaller scale. Submitted: 2024-05-14 Revisions: 2024-09-19 Accepted: 2024-10-25 Published: 2025-02-17
Copyrights © 2025