Artikel ini mengkaji pemanfaatan Benteng Otanaha dan Museum Popa-Eyato sebagai sumber belajar sejarah di SMA Negeri 1 Gorontalo. Adapun tujuan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan alasan pemilihan benteng dan museum sebagai sumber belajar sejarah, implementasi penggunaannya dalam pembelajaran sejarah, dampak terhadap siswa berdasarkan pengalaman belajar sejarah melalui kunjungan langsung. Artikel ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran sejarah yang sebagian besar aktivitasnya masih menggunakan buku teks, yang cenderung kurang menarik dan kurang efektif dalam menanamkan pemahaman komprehensif serta nilai-nilai sejarah. Dengan metode deskriptif analisis, artikel ini berusaha merekam seluruh gejala atau peristiwa yang terjadi pada saat pelaksanaan metode kreatif di lapangan untuk kemudian dipaparkan sebagaimana adanya untuk menjawab semua pertanyaan mengenai proses pemanfaatan sumber belajar sejarah selain buku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Benteng Otanaha, sebagai saksi sejarah lokal, dan Museum Popa-Eyato, yang menyimpan koleksi artefak budaya dan sejarah Gorontalo, mampu memberikan pengalaman belajar kontekstual dan bermakna bagi siswa. Implementasi pembelajaran yang melibatkan kunjungan langsung ke benteng dan museum ini selain meningkatkan pemahaman siswa terhadap sejarah lokal tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah dan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan sejarah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025