Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

SEPAK TERJANG SARWO EDHIE WIBOWO DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN NASIONAL INDONESIA (1965-1989) Nurodin, Acep; Saripudin, Didin; Kamsori, Moch Eryk
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2017): Sejarah dan Kompetensi Guru
Publisher : Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v6i1.9959

Abstract

This research entitled “The Action of Sarwo Edhie Wibowo in Maintaining Stability of Indonesia National Security (1965-1989)”. The Main problem in this research is “How was Sarwo Edhie Wibowo’s Action in Maintaining Indonesian National Security (1965-1989)”. The Research methodology used in this research is historical method through many steps such as heuristic, source criticism, interpretation and historiography. The researcher used interdisciplinary approaches through sociology and politic study. Sarwo Edhie Wibowo’s position as Commander of The Command of The Army Regiment (RPKAD) was most attracted era. Based on the command of PANGKOSTRAD Major General Soeharto, Sarwo Edhie succeeded to overcome coup of 30th September Movement. Entering New Order era, Sarwo Edhie officiated as Pangdam II/Bukit Barisan and helped in PNI stopping operation in North Andalas and then became Pangdam XVII/Cendrawasih. As Pangdam XVII/Cendrawasih, Sarwo Edhie had a role in succeeding PEPERA execution. In the end of his career, Sarwo Edhie became Governor of AKABRI, ambassador in South Korea, Head of BP7, and last as member of DPR/MPR. Until the end, he was retired and passed away at 10th November 1989.
PROSES IMPLEMENTASI STRATEGI NABITEPI MENEMBAK SENJATA RINGAN DI SEKOLAH CALON TAMTAMA RINDAM XII/TANJUNGPURA Saripudin, Didin; Astuti, Indri; Suratman, Dede
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 8 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractShooting is a basic ability that must be owned by every soldier of TNI AD in order to win the battle. Education is seen as a main factor which determines the growth of human resource capacity as well as the growth in all fields, that is through educated performance improvements. This research based on the assumption which the implementation of Nabitepi’s Strategy in shooting light weapons can produce professional soldiers in the field of shooting. This is supported by the following research results: Nabitepi’s design strategy coaches in basic learning to shoot light weapons in the school Tamtama Rindam XII/Tpr in three types of activities namely Nabitepi Strategy implementation design in the field/practice/training, and design of field activities. The implementation of the stategy of Nabitepi in the lesson of shooting light weapons affect the students' motivation of 47.5%. As for the influence of the implementation of the Strategy of Naitepi and the student motivation towards the capability to shoot light weapons simultaneously amounted to 88.6%. Meanwhile, the influence of the implementation of the strategy of Nabitepi towards the capability to shoot light weapons of students separately is 17.6%. Key Words: The Implementation, Nabitepi Strategy, Weapons, Tamtama Candidates
PELATIHAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 BAGI GURU SEJARAH SMA DI KOTA TASIKMALAYA Saripudin, Didin; Mulyana, Agus; Kamsori, M Eryk; Moeis, Syarif
ABMAS Vol 16, No 1 (2016): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.601 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v16i1.38707

Abstract

Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Replika Sejarah dan Peta E-Pen Bagi Guru-Guru SMA/MA Didin Saripudin; Leli Yulifar; Diana Noor Anggraini
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i1.76

Abstract

Realita di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya guru masih memiliki kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran Sejarah. Kendala ini disebabkan diantaranya karena kurangnya pendidikan dan pelatihan yang efektif untuk pengembangan profesionalisme guru dalam hal mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran. Media pembelajaran berupa: 1) replika benda-benda sejarah, manusia purba dan peta elektronik pen (e-pen) persebaran situs pra sejarah di Indonesia, 2) replika benda-benda sejarah pada masa Hindu Budha dan peta e-pen pada masa Hindu Budha, 3) replika benda-benda sejarah pada masa Islam dan peta e-pen pada masa Islam. Setiap masa/babak dijadikan satu set/kit. Metode pelatihan ini menggunakan model In/On Training Service. Kegiatan pengabdian ini juga merupakan tindak lanjut dari kepakaran tim pengusul dan penelitian yang dilaksanakan bekerjasama dengan pihak MGMP Sejarah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Hasil pelatihan pengembangan media pembelajaran Sejarah dilaksanakan secara daring dengan tahap IN-ON service. Pelatihan diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari Kabupaten Sukabumi. Pelatihan media pembelajaran Sejarah Indonesia yang dihasilkan berupa: replica dan peta e-pen. Setiap masa/babak dijadikan satu set/kit, sehingga pada kegiatan pelatihan guru-guru dikelompokkan menjadi 3 pembabakan dalam membuat media pembelajaran. Penyelenggaraan pelatihan media pembelajaran Sejarah dibagi menjadi empat tahap dilakukan oleh Tim Pengabdian dan Panitia Penyelenggara, yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan Pelatihan, Tahap Evaluasi, dan Tahap Rencana Tindak Lanjut yang dilakukan secara daring. Pelatihan ini melibatkan MGMP Sejarah Kabupaten Sukabumi, LPPM UPI, IKA Departemen Pendidikan Sejarah, dan mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah.
Konsep Dasar Keterampilan Memimpin Kewirausahaan Dalam Kelompok Usaha Bersama: Pendekatan Etno-Andragogi Pada Technical Vocational Education And Training (TVET) Andi Haris; Mokhamad Syaom Barliana; Didin Saripudin; Ade Gaffar Abdullah
P-2623-0291
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Lembaga Penelitian Dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.644 KB) | DOI: 10.1234/.v0i0.386

Abstract

Perkembangan kelompok usaha bersama dalam dasawarsa ini mencapai signifikan secara umum ketika dilihat dari kuantitasnya. Fakta di lapangan dapat ditemui persoalan-persoalan yang dihadapi oleh kelompok usaha bersama secara kualitas diantaranya adalahhubungan interpersonal; gaya kepemimpinan; kurangnya memotivasi; kurangnya koordinasi; perubahan teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi tempat belajar. Persoalan-persoalan ini membutuhkan keterampilan pemimpin kelompok kewirausahaan dalam menyelesaikannya. Begitu pentingnya keterampilan memimpin kewirausahaan, maka penelitian ini menjawab tujuan penelitian tentang keterampilan-keterampilan apa yang dimiliki oleh pemimpin kelompok usaha bersama. Untuk menjawab tujuan penelitian, maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi kritis pada kelompok perempuan yang bergerak dibidang pengolahan makanan ringan. Teknik pengumpulan datanya menggunaka metode wawancara mendalam, observasi, dokumen, dan audiovisual dengan teknik analisis dan penyajian datanya yang dipaparkan secara deskripsi lalu dianalisis dan dilakukan penafsiran pada langkah terakhir. Dari hasil penelitian bahwa keterampilan memimpin kelompok kewirausahaan terdiri dari (1) perseptual (kognitif) yang mencerminkan inisiatif bahwa tingkat kepedulian dalam mengembangkan, pengabdian yang tulus, serta menunjukkan prestasi kerja yang baik dalam kelompoknya; (2) tindakan (retorika) yaitu memahami persebaran tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh kelompok; melakukan pembinaan berkaitan dengan prinsip-prinsip perkembangan dinamika kelompok, nilai budaya yang dianut, etika dan profesi; termasuk juga menyaring dan menilai kesiapan anggota untuk turut serta dalam suatu kelompok
KEARIFAN EKOLOGI DALAM TRADISI BUBUR SURO DI RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG Nunung Julaeha; Didin Saripudin; Nana Supriatna; Leli Yulifar
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research Vol 11, No 3 (2019): PATANJALA VOL. 11 NO. 3, September 2019
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.281 KB) | DOI: 10.30959/patanjala.v11i3.538

Abstract

Tradisi Bubur Suro di Rancakalong Kabupaten Sumedang merupakan kearifan lokal sebagai wujud syukur masyarakat kepada Sang Pencipta serta memiliki fungsi dalam menjaga dan memelihara kesinambungan alam (suistainability). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan ekologi yang terdapat dalam tradisi Bubur Suro. Masalah penelitian dirumuskan dalam dua pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimanakah proses pelaksanaan tradisi Bubur Suro? (2) Nilai-nilai kearifan ekologi apa yang terdapat dalam tradisi Bubur Suro? Metode penelitian adalah deskriftif kualitatif dengan model etnografi. Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi Bubur Suro yang berhubungan dengan upaya masyarakat dalam menjaga kesinambungan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan sang pencipta. Upaya menjaga kesinambungan alam tampak dalam memelihara keanekaragaman hayati (sarebu rupa), kesinambungan (babasan sarereaeun), hidup hemat dan sederhana (konsep patih goah), hidup tertib dan teratur (tataliparanti, dawegan dipares), gotong-royong serta simbol kersa nyai  sebagai bentuk perlindungan terhadap tanaman lokal.  The Bubur Suro tradition in Rancakalong Sumedang is one of the local wisdoms which has a function as an expression of the gratitude of the people to the Creator for mantaining the suistainabality of the cosmos. This research's aims is to identify the values of ecological wisdom contained in Bubur Suro tradition. The problem is formulated into two research questions, namely: (1) How is the Bubur Suro tradition being perfomed? (2) What ecological wisdom values are found in it? The method used is descriptive qualitative method with ethnografic model. The results show that there are local wisdom values in the Bubur Suro tradition which was related to humans efforts to maintain the sustainability of harmonious relationship among fellow human beings, nature, and the Creator. Efforts to preserve the sustainability of nature are evident in maintaining biodiversity (sarebu form), sustainability (babasan sarereaeun), frugal and simple living (patih goah), well-ordered living (tataliparanti, dawegan dipares), mutual cooperation and the symbol of kersa nyai as a form of  protection of local plants.
Kesenian Singa Manuk Dari Desa Anggasari Kabupaten Subang Muhammad Luthfi Abdul Aziz; Didin Saripudin
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 11, No 2 (2022): Materi Sejarah untuk Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v11i2.26973

Abstract

This study aims to describe the dynamics of the development of the Singa Manuk art in the village of Anggasari, Subang Regency, from 2003-2015. The author uses historical methods, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The research technique uses field studies and literature studies. Based on the results of the study, it was explained that the background of the birth of Singa Manuk art in Anggasari Village was due to a cultural mix between Subang culture through its Sisingaan art and typical Pantura’s dangdut music which was based on the unrest of the artists in Anggasari Village about the dimming of the artistry so that it gave birth to innovations namely Singa Manuk art. Singa Manuk art experienced a dynamic development from 2003 by Sanggar Genades until 2015. Singa Manuk art in Anggasari Village is experiencing continuous development and innovation by artists in the village so that Singa Manuk art continues to be in demand by the community and is preserved. The effort to preserve the Singa Manuk art involves various parties, namely artists, district governments, village governments, and the community who preserve Singa Manuk art.Keywords : Art Preservation, Singa Manuk Art, Subang ArtAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika dari perkembangan kesenian Singa Manuk di Desa Anggasari, Kabupaten Subang tahun 2003-2015. Penulis menggunakan metode historis, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik penelitiannya menggunakan studi lapangan dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, dijelaskan bahwa latar belakang lahirnya kesenian Singa Manuk di Desa Anggasari dikarenakan adanya percampuran budaya antara budaya Subang lewat kesenian Sisingaan nya dengan musik dangdut khas Pantura yang didasari oleh keresahan para seniman di Desa Anggasari tentang semakin redupnya kesenian tersebut sehingga melahirkan inovasi baru yaitu kesenian Singa Manuk. Kesenian Singa Manuk mengalami perkembangan yang dinamis, dimulai dari tahun 2003 oleh Sanggar Genades hingga 2015 kesenian Singa Manuk di Desa Anggasari mengalami perkembangan dan inovasi terus-menerus oleh para seniman di desa tersebut, sehingga kesenian Singa Manuk terus diminati oleh masyarakat dan terlestarikan. Upaya pelestarian kesenian Singa Manuk melibatkan berbagai pihak, yaitu para seniman, pemerintah kabupaten, pemerintah desa juga masyarakat yang ikut andil dalam melestarikan kesenian Singa Manuk.Kata kunci : Kesenian Singa Manuk, Kesenian Subang, Pelestarian Kesenian.
Pemanfaatan dan Penggunaan E-Book Interaktif Sejarah Lokal Jawa Barat bagi Guru-Guru SMA/SMK melalui In/On Training Didin Saripudin; Leli Yulifar; Wildan Insan Fauzi; Diana Noor Anggraini
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 5, No 2 (2022): Pengembangan Materi dalam Pembelajaran Sejarah
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/historia.v5i2.40155

Abstract

Penelitian ini berangkat dari hasil penelitian terapan yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya terkait dengan buku teks elektronik Sejarah Lokal Jawa Barat. E-book interaktif Sejarah Lokal Jawa Barat merupakan jawaban atas belum tersedianya buku teks Sejarah Lokal Jawa Barat di sisi lain juga dikemas untuk meningkatkan literasi digital peserta didik memasuki era revolusi industri 4.0. Selain itu, guru memerlukan peningkatan kemampuan teoritis dan praktis terkait pemanfaatan e-book interaktif Sejarah Lokal Jawa Barat untuk pembelajaran daring di era Pandemi Covid 19. Kegiatan ini menggunakan pendekatan in-on service training dengan sasaran guru-guru Sejarah SMA/SMK yang tersebar di 40 sekolah (diwakili 40 guru) di Kabupaten Garut. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan kemampuan guru dalam : a) memahami bahan ajar interaktif elektronik dalam pembelajaran daring Sejarah; b) mengembangkan materi Sejarah Lokal Jawa Barat dalam mata pelajaran Sejarah, dan c) memanfaatkan e-book interaktif Sejarah Lokal Jawa Barat dalam pembelajaran daring Sejarah.
PERKEMBANGAN SANGGAR SENI TARI TOPENG MULYA BHAKTI DI DESA TAMBI Dimas Rachmat Susilo; Didin Saripudin; Syarief Moeis
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 7, No 1 (2018): Sejarah Lokal dan Pembelajaran di Sekolah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v7i1.11927

Abstract

The main purpose of this paper is to describe the Development of Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti in Tambi Village, Indramayu between 19832015. This paper uses the istorical method, this method consists of: heuristic, critic, interpretation and historiography. While the main topic of this paper is how was the development of Sanggar Mulya Bhakti traditional dance studio in Tambi Village, Indramayu. Mulya Bhakti was established by  Mama Taham, who was born in traditional dancer family which was successfully succeeded by their ancestors. Sanggar Mulya Bhakti is one of few traditional dance studio, especially focused on traditional mask dance,  that still survive in the middle of foreign culture wave. Mama Taham established the studio because he didn’t wanted to see his children grew up without knowing their native culture and trapped on globalization era. We can see his success of teaching traditional mask dance to his children nowadays because now the managers of Sanggar Mulya Bhakti are his children and Sanggar Mulya Bhakti is better, popular and well developed than before.
Pemanfaatan Komunitas Mataholang Sebagai Sumber Belajar Sejarah Tingkat SMA Guna Mengembangkan Kesadaran Sejarah Berbasis Sejarah Publik Muhammad Bintang Akbar; Didin Saripudin; Tarunasena Tarunasena
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 9 No 2 (2024): Edisi Mei 2024
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v9i2.1043

Abstract

History learning materials to develop historical awareness can be obtained from utilizing various existing learning resources, one of which is the use of the Mataholang Bandung Community which is based on public history. The aim of this research is to determine the dynamics of the Mataholang Bandung Community and its use as a learning resource to develop historical awareness based on public history. This research approach is qualitative with a case study method. The data collection techniques used in this research were participant observation, in-depth interviews, and documentation studies. The research location is the community secretariat at Karees Village, Bandung City with the research subjects being coordinators, administrators/members, and community advisors. The results of this research are that the Mataholang Bandung Community can be used as a historical learning resource to develop historical awareness based on public history. The conclusion of the research is that the Mataholang Bandung Community raises historical material that is not even known to the public so that it can increase historical insight and this community helps diversify historical learning sources through the activities it holds so that the material in these activities can be used to enrich history learning in schools.. The research suggestion is that the Mataholang Bandung Community can collaborate officially with the Bandung City Government, Bandung City Education Office, Bandung City Culture & Tourism Office, and schools in Bandung City area and surroundings to diversify local historical material in Bandung City and surroundings so that it can be used as a source for learning history and as material for developing historical activities.