Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana penguatan nilai kearifan lokal Huyula dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMP Negeri 4 Satap Dungaliyo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer berasal dari kepala sekolah, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan peserta didik, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari jurnal, buku, serta laporan pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan nilai kearifan lokal Huyula dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat mendukung pembentukan karakter siswa. Penguatan ini dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Huyula seperti kebersamaan, gotong royong, dan persatuan ke dalam materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hal ini memperkuat pemahaman siswa tentang kewarganegaraan serta penerapan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penerapan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis membantu siswa untuk menganalisis masalah sosial dan membuat keputusan moral berdasarkan nilai-nilai Huyula. Faktor-faktor yang mendukung penguatan ini meliputi kompetensi guru, kurikulum yang relevan, kebijakan sekolah, serta partisipasi aktif siswa dan keterlibatan masyarakat. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar sekolah lebih memperkuat integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap aspek pembelajaran, terutama dalam pendidikan kewarganegaraan, guna membentuk karakter siswa yang lebih kuat dan adaptif terhadap perubahan sosial.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025