Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEARIFAN LOKAL PEMBUATAN UPIYA KARANJI SEBAGAI SUMBER BELAJAR PPKN DI SMPN 6 SATAP PULUBALA KABUPATEN GORONTALO lahabu, Ewan J; M. Wantu, Sastro; Cuga, Candra; Mahmud, Ramli
Jambura Journal Civic Education Vol 4, No 1 (2024): Vol.4 No.1 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v4i1.25475

Abstract

Pemanfaatan kegiatan praktek pembuatan Upiya Karanji sebagai sumber belajar PPKn dan hal yang dapat dilakukan dan dapat dikembangkan dalam pembuatan Upiya Karanji sebagai sumber belajar PPKn. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study) Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Penanaman nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran PPKn dilakukan dengan menerapkan metode dan pendekatan pembelajaran PPKn dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dan peran serta guru dalam pembelajaran khususnya melalui praktek kegiatan pembelajaran. Dampak dari penanaman nilai-nilai Pancasila adalah adanya peningkatan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila (kebersamaan, kemandirian, empaty Meningkatnya rasa toleransi dan keharmonisan dilingkungan sekolah; tumbuhnya perilaku kepemimpinan dan kepedulian social pada diri peserta didik. Kecintaan terhadap nilai budaya yang membentuk nilai menghargai keberagaman budaya, kerjasama dan ketelitian serta memiliki karakter yang positif. Manfaat kegiatan praktek pembuatan Upiya Karanji sebagai sumber belajar PPKn di SMPN. Praktek pembuatan Upiya Karanji, peserta didik tidak hanya belajar tentang nilai-nilai Pancasila dalam konteks teori,  mereka juga dapat merasakan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata. Ini membuka peluang bagi untuk memahami makna persatuan, keadilan, demokrasi, dan nilai-nilai lainnya dalam Pancasila dapat diwujudkan dalam aktivitas sehari-hari mereka. Pemanfaatan kearifan lokal dalam pembelajaran ini juga mempromosikan penghargaan terhadap budaya dan warisan lokal. Ini menciptakan ikatan antara nilai-nilai universal Pancasila dengan nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada di daerah, memperkaya pemahaman peserta didik tentang pluralitas budaya Indonesia.
Grey Water and Black Water Wastewater Policy in Improving the Quality of Environmental Management in Gorontalo City, Indonesia Karim Kasim, Kartika; M. Wantu, Sastro; Ilato, Rosman; Abdussamad, Juriko
Iapa Proceedings Conference 2024: AAPA-EROPA-AGPA-IAPA International Conference 2024 Towards World Class Bureaucracy
Publisher : Indonesian Association for Public Administration (IAPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/proceedings.2024.1138

Abstract

This study aims to look at the implementation process of gray water and black water wastewater management policies in Gorontalo City in the context of improving environmental quality. The method used is a descriptive qualitative approach with the Miles and Huberman model technique in the form of data collection through field observation, analysis of documents from related agencies and interviews with resource persons by providing a structured questionnaire so as to obtain research results by reconstructing policies that show that the implementation of centralized wastewater management policies in northern cities using Charles O. Jones' theory by looking at factors The following are the following: (1) The organization still faces several significant obstacles, such as the lack of adequate wastewater management infrastructure, (2) The interpretation of the government's weak commitment in monitoring and maintaining IPALT facilities made by the Directorate of Cipta Karya, In addition, the enforcement of regulations such as Mayor Regulation Number 9 of 2016 has not been effective due to the lack of supervision of the community who dump domestic wastewater into the river so that the sanctions given by violators neglected policies. (3) Application In the implementation process, it turned out that there was a lack of budget given to DLH (Environmental Service) so that it did not run properly and optimally, so that development (IPALT) did not function optimally. This study recommends more equitable infrastructure improvements, increased budget allocation, and strengthening sanctions against communities that pollute water with wastewater, Novelty for the success of gray water and black water wastewater management to improve the quality of the environment in Gorontalo City is the existence of a more appropriate wastewater management method that is clearly explained in the policy so that waste management is more effective and sustainable. to create a cleaner and healthier environment in Gorontalo City. Achievable
Penguatan Nilai Kearifan Lokal (Huyula) dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sabidullah, Nurhazrawaty; Yunus , Rasid; M. Wantu, Sastro
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Februari - Maret 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i2.4099

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana penguatan nilai kearifan lokal Huyula dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMP Negeri 4 Satap Dungaliyo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer berasal dari kepala sekolah, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan peserta didik, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari jurnal, buku, serta laporan pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan nilai kearifan lokal Huyula dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat mendukung pembentukan karakter siswa. Penguatan ini dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Huyula seperti kebersamaan, gotong royong, dan persatuan ke dalam materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hal ini memperkuat pemahaman siswa tentang kewarganegaraan serta penerapan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penerapan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis membantu siswa untuk menganalisis masalah sosial dan membuat keputusan moral berdasarkan nilai-nilai Huyula. Faktor-faktor yang mendukung penguatan ini meliputi kompetensi guru, kurikulum yang relevan, kebijakan sekolah, serta partisipasi aktif siswa dan keterlibatan masyarakat. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar sekolah lebih memperkuat integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap aspek pembelajaran, terutama dalam pendidikan kewarganegaraan, guna membentuk karakter siswa yang lebih kuat dan adaptif terhadap perubahan sosial.
Implementasi Kebijakan Undang Undang Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 Tentang Penertiban Hewan Ternak Moh. Ardiansah; Djaafar , Lucyane; Dahlan, Meriasusanti; M. Wantu, Sastro
Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin
Publisher : Indra Institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58707/jipm.v5i3.1267

Abstract

This study aims to determine the extent of the implementation of Regional Regulation Number 25 of 2005 concerning the Control of Livestock in Moutong District, Parigi Moutong Regency. The research employs a qualitative approach. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation, with both primary and secondary data sources. The findings reveal that the policy implementation has not been optimal due to a lack of seriousness from the government and enforcement team, as well as limited socialization efforts toward the community. Other inhibiting factors include low public awareness, budget constraints, and limited understanding of the policy among implementers. The conclusion of this study is that greater commitment is needed from the government and enforcement team in enforcing the regulation, along with more effective community outreach. Additionally, adjustments must be made to address obstructing factors such as funding and implementers’ comprehension, in order for the policy to be successfully executed in accordance with its original goals.
Digital Daily Text Development for Basic Literacy in Pancasila Learning: Pengembangan Teks Harian Digital untuk Literasi Dasar dalam Pembelajaran Pancasila Kaharu, Sri Silvana; M. Wantu, Sastro; Cuga, Candra
Indonesian Journal of Innovation Studies Vol. 26 No. 3 (2025): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

General Background: Basic literacy is a fundamental component of education, especially in the digital era where students must master reading, writing, and critical thinking. Specific Background: In East Sumalata Regency, many elementary students face challenges in understanding texts and applying Pancasila values due to conventional learning approaches and lack of contextual media. Knowledge Gap: Despite the availability of digital infrastructure, effective media that integrate daily experiences with Pancasila Education to improve literacy remain limited. Aim: This study aims to develop digital-based Daily Text Activity media using the ASSURE model to enhance students' basic literacy in Pancasila Education. Results: Expert validation resulted in a feasibility score of 90%, and classroom implementation showed improvements in reading comprehension, writing responses, and student engagement. Novelty: The media presents contextual daily texts integrated with Pancasila values, supported by interactive elements such as visuals, audio, and collaborative tasks, designed based on students' real-life environments. Implications: The media not only strengthens basic literacy but also fosters character education rooted in local culture. Its effectiveness indicates potential for broader application in schools with similar characteristics, supported by teacher training to optimize the use of digital learning innovations.Highlight : Digital media daily texts enhance students’ basic literacy in Pancasila Education. ASSURE model ensures structured development and effective classroom implementation. Media content is contextual, interactive, and gains strong validation from experts and practitioners. Keywords : Basic Literacy, Digital Learning Media, Pancasila Education, ASSURE Model, Elementary
Netralitas Birokrasi (ASN, Kepala Desa Beserta Perangkat Desa) Di Kecamatan Botupingge Dan Kecamatan Suwawa Selatan Mahmud, Ramli; Djaafar, Lucyane; M. Wantu, Sastro; Adjie, Zulfikar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 5 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i5.1707

Abstract

Bureaucratic neutrality has always been a significant challenge in every democratic event, whether in general elections (Pemilu) or local elections (Pemilukada). In the upcoming 2024 simultaneous elections, various strategies have been formulated by election organizing bodies (KPU and Bawaslu) at both the central and regional levels to strengthen and raise awareness among bureaucrats to maintain neutrality in the electoral process. However, these efforts have yet to yield optimal results, as bureaucracies are frequently utilized as tools to mobilize support for vote acquisition. Factors such as familial ties, career motives of campaign teams, superiors, candidate pairs, and the position of regional heads as personnel authorities (PPK) make it difficult for civil servants (ASN) to remain neutral. Based on this context, this community service aims to: 1) Identify the vulnerabilities of election violations by bureaucrats (civil servants, village heads, and village apparatus); 2) Build awareness within the bureaucracy to refrain from engaging in practical politics; and 3) Provide political education to strengthen bureaucratic political preferences, encouraging them to become intelligent voters who prioritize independence and neutrality in the lead-up to the 2024 simultaneous elections in Bone Bolango Regency.
Implementasi Pelayanan Publik Di Desa Moutong Timur Kecamatan Moutong Ardiansah, Moh.; Al Hamid, Saleh; M. Wantu, Sastro
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil Implementasi Pelayanan Publik Di Desa Moutong Timur Kecamatan Moutong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan informan kunci, seperti kepala desa, aparat desa, dan masyarakat. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur terkait dan dokumen resmi pemerintah desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah desa, namun terdapat beberapa masalah terkait kecepatan proses pelayanan yang dianggap lambat. Faktor-faktor penghambat utama yang diidentifikasi meliputi: (1) Sarana dan prasarana, meskipun sudah memadai, masih membutuhkan peningkatan dalam hal pemeliharaan dan perawatan; (2) Pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa perlu ditingkatkan untuk meningkatkan profesionalisme dan keterampilan dalam memberikan pelayanan; (3) Pemahaman masyarakat terkait prosedur pelayanan perlu diperbaiki, terutama terkait penyaluran bantuan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi pelayanan publik di Desa Moutong Timur telah mencapai beberapa tingkat keberhasilan, namun masih memerlukan perbaikan dalam beberapa aspek untuk mencapai pelayanan publik yang optimal sesuai standar yang ditetapkan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor penghambat yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini.
Analisis Sistem Pelayanan Publik Kepada Masyarakat di Kepolisian Resort Gorontalo Mbiuwa, Sela; M. Wantu, Sastro; Hamim, Udin; Adjie, Zulfikar
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pelayanan publik di Kepolisian Resort Gorontalo dengan fokus pada sistem pelayanan kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan sumber data utama primer berasal dari kepolisian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari arsip laporan, jurnal, dan informasi umum lainnya. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan wawancara yang kemudian dianalisis untuk menghasilkan temuan yang terkait dengan sistem pelayanan publik di Polres Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pelayanan publik di Polisi Resort Gorontalo masih menghadapi beberapa kendala, termasuk kurangnya pemahaman masyarakat tentang sistem pelayanan yang ada, serta dugaan praktik permintaan imbalan dari petugas. Meskipun sistem pelayanan publik telah dirancang sesuai dengan regulasi perundang-undangan dan prosedur yang berlaku, masih terdapat kesenjangan antara harapan dari kebijakan yang dirumuskan dan kenyataan dalam implementasinya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa upaya perbaikan dalam implementasi pelayanan publik di Polres Gorontalo harus mengambil pendekatan yang mampu melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Langkah-langkah perbaikan yang disarankan termasuk edukasi kepada masyarakat tentang sistem pelayanan publik, penegakan aturan dan etika yang ketat bagi petugas, serta peningkatan koordinasi antar instansi terkait. Dengan demikian, diharapkan masalah-masalah yang ditemukan dapat diatasi dan pelayanan publik yang diberikan dapat lebih efektif, efisien, dan memuaskan bagi masyarakat.
Implementasi Bantuan Pangan Non Tunai di Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Arianto, Debby; M. Wantu, Sastro; Aneta, Yanti
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 2 No. 11 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v2i11.470

Abstract

Penelitian ini mengambil tempat di Kecamatan Kota Barat dengan rumusan masalah: Bagaimana Pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang pelaksanaanProgram Bantuan Tunai Non Pangan di Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Metode penelitian adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah tujuh orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah triangulasi data. Hasil penelitian menemukan variabel atau faktor keberhasilan implementasi kebijakan pembangunan penanaman modal di Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Faktor atau variabel yang menentukan implementasimenurut Donald Van Matter dan Carl Van Horn adalah Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi, Struktur Organisasi, dan Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik. Ternyata semua faktor mempengaruhi pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai di Kecamatan Kota  Barat Kota Gorontalo.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 GORONTALO UTARA Bouti, Rahmawaty; W. Wantu, Asmun; M. Wantu, Sastro
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.28123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di kelas XI IPA SMA Negeri 7 Gorontalo Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh melalui pihak SMA Negeri 7 Gorontalo Utara, serta data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka dan buku referensi yang relevan dengan rumusan masalah penelitian.Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) Implementasi pembelajaran kontekstual memiliki dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Data nilai akhir siswa menunjukkan bahwa seluruh siswa berhasil melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, dengan mayoritas siswa memperoleh nilai diatas 83. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual yang mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan relevan bagi siswa, yang tercermin dalam peningkatan hasil belajar mereka secara keseluruhan. (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pembelajaran kontekstual. Faktor pendukung utama meliputi ketersediaan akses terhadap berbagai sumber pembelajaran, interaksi yang intensif antara guru dan siswa, serta penggunaan beragam media pembelajaran yang sesuai dengan topik pembelajaran. Namun, faktor penghambat utama adalah alokasi waktu yang sering dianggap kurang memadai. Proses pembelajaran kontekstual membutuhkan waktu yang lebih luas untuk diterapkan dengan baik, namun terkadang terganggu oleh batasan waktu dalam jadwal pembelajaran.