Allah telah menciptakan manusia itu segambar dan serupa dengan diri-Nya, dan Allah menempatkan manusia sebagai makhluk paling mulia dibandingkan dengan ciptaan Allah lainnya. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia menunjuk kepada hubungannya dengan Allah jauh berbeda dengan ciptaan lain. Namun pada realitanya manusia itu hidup tidak seperti yang dikehendaki Allah, manusia melakukan sesuai dengan kehendak dirinya sendiri. Ketidaktaatan kepada perintah Allah membuat manusia itu jatuh ke dalam dosa dan merusak hubungan manusia dengan Allah. Konsekuensi dari dosa juga merusak citra diri manusia sebagai ciptaan yang mulia. Kecenderungan manusia adalah merusak dirinya dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang berkontradiksi dalam landasan firman Tuhan. Manusia tidak lagi melakukan seperti yang Allah kehendaki bagi dirinya, sebab itu gambaran Allah dalam dirinya telah rusak, membuat manusia tidak memiliki kemampuan untuk bersatu kembali dengan Allah. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk memberikan sebuah refleksi teologis mengubah paradigma lama manusia tentang keberadaan dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia dan memberikan kesadaran kepada manusia untuk memahami konsep hidupnya yang telah dibaharui oleh Allah melalui Kristus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif murni yaitu menemukan data atau informasi melalui sumber artikel, jurnal, buku dan peneliti-peneliti lainnya. Hasil dari penelitian ini untuk menjadikan orang percaya hidup berkualitas dan berintegritas dalam mengikuti Tuhan. Bahkan menjadi generasi Kristen yang menyadari akan keberadaan diri sebagai ciptaan Allah yang paling mulia serta menajadi makhluk ciptaan Allah hidup dengan penuh bertanggungjawab.
Copyrights © 2025