Ndruru, Beriaman
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Teologi Praktis Dalam Gereja Untuk Mewujudkan Moderasi Agama Berdasarkan Matius 5:13-16 Ndruru, Beriaman; Bilo, Dyulius Thomas; Hia, Yeremia
Jurnal Christian Humaniora Vol 7, No 2 (2023): November 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jch.v7i2.2366

Abstract

Konflik umat beragama di Indonesia menjadi tantangan yang pelik dalam membangun keutuhan dan kesatuan wawasan bangsa. Dewasa ini, tidak jarang terjadihnya praktik keagamaan yang bersifat eksklusif yang melahirkan radikalisme dan fanatisme. Bahkan rawan terjadi diskriminatif dari kebanyakan kelompok terhadap minoritas. Artikel ini untuk menanggapi tantangan yang ada dengan menawarkan gagasan yang bersifat deradikalisasi. Salah satu cara yang ditempuh adalah mewujudkan moderasi beragama yang baik ditinjau dari prepektif pembelajaran agama kristen. Metode ini mengejawatahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan serta membangun kebaikan universal yang berlandaskan prinsip adil, berimbang serta menaati konstitusi konvesi berbangsa. Moderasi beragama harus dipahami sebagai tanggungjawab bersama dalam menjaga keseimbangan yang paripurna. Dengan harapan bahwa semua suku, etnis, budaya, agama dan pihak politik hendaknya saling mendengarkan satu dengan yang lain serta belajar mengendalikan dan meluluh lantakkan perbedaan di antara mereka. Riset ini ditulis menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Bersumber pada hasil kajian, peran hamba Tuhan dalam mewujudkan moderasi beragama dengan meningkatkan perilaku saling mengasihi, meningkatkan perilaku saling tolong membantu, serta meningkatkan perilaku saling menghargai perbedaan. Kesimpulan akhir dari artikel ini adalah bahwa esensi peran Hamba Tuhan sangat penting. Peran ini mempunyanyi nilai simbiosis mutualisme terhadap bangsa dalam mewujudkan moderasi beragama yang baik di Indonesia.
Imago Dei: Refleksi Teologis Kejadian 1:26-28 Terhadap Kesadaran Diri Orang Kristen Ndruru, Beriaman; Daeli, Jovial; Bambangan, Malik
Areopagus : Jurnal Pendidikan Dan Teologi Kristen Vol 23, No 1 (2025): Maret
Publisher : IAKN Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/ja.v23i1.2584

Abstract

Allah telah menciptakan manusia itu segambar dan serupa dengan diri-Nya, dan Allah menempatkan manusia sebagai makhluk paling mulia dibandingkan dengan ciptaan Allah lainnya. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia menunjuk kepada hubungannya dengan Allah jauh berbeda dengan ciptaan lain. Namun pada realitanya manusia itu hidup tidak seperti yang dikehendaki Allah, manusia melakukan sesuai dengan kehendak dirinya sendiri. Ketidaktaatan kepada perintah Allah membuat manusia itu jatuh ke dalam dosa dan merusak hubungan manusia dengan Allah. Konsekuensi dari dosa juga merusak citra diri manusia sebagai ciptaan yang mulia. Kecenderungan manusia adalah merusak dirinya dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang berkontradiksi dalam landasan firman Tuhan. Manusia tidak lagi melakukan seperti yang Allah kehendaki bagi dirinya, sebab itu gambaran Allah dalam dirinya telah rusak, membuat manusia tidak memiliki kemampuan untuk bersatu kembali dengan Allah. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk memberikan sebuah refleksi teologis mengubah paradigma lama manusia tentang keberadaan dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia dan memberikan kesadaran kepada manusia untuk memahami konsep hidupnya yang telah dibaharui oleh Allah melalui Kristus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif murni yaitu menemukan data atau informasi melalui sumber artikel, jurnal, buku dan peneliti-peneliti lainnya. Hasil dari penelitian ini untuk menjadikan orang percaya hidup berkualitas dan berintegritas dalam mengikuti Tuhan. Bahkan menjadi generasi Kristen yang menyadari akan keberadaan diri sebagai ciptaan Allah yang paling mulia serta menajadi makhluk ciptaan Allah hidup dengan penuh bertanggungjawab.