Pembelajaran sastra memegang peran yang sangat penting dalam mengembangkan keterampilan literasi siswa dan menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra. Sastra tidak hanya mengajarkan tentang keindahan bahasa, tetapi juga membantu siswa memahami nilai-nilai kehidupan, budaya, dan pemikiran kritis. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai permasalahan yang menghambat efektivitas metode pembelajaran sastra. Salah satu masalah utama yang sering dihadapi adalah terbatasnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Banyak siswa yang merasa kurang tertarik atau bahkan cenderung tidak peduli dengan materi sastra, karena pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran terkesan monoton dan tidak relevan dengan pengalaman mereka. Selain itu, pemahaman yang kurang mengenai pentingnya sastra dalam pendidikan juga menjadi tantangan besar. Beberapa siswa dan bahkan pendidik sering kali memandang sastra sebagai pelajaran yang kurang praktis atau tidak langsung berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sastra juga menjadi kendala. Di era digital ini, teknologi dapat dimanfaatkan untuk membawa sastra lebih dekat dengan dunia nyata siswa, seperti melalui media sosial, film, atau aplikasi literasi interaktif. Tantangan lainnya adalah mengajarkan apresiasi estetika karya sastra yang menghubungkan materi dengan pengalaman serta minat siswa. Model pembelajaran yang masih konvensional, seperti ceramah atau diskusi biasa, cenderung tidak mampu memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam menggali dan mengapresiasi karya sastra. Kurikulum yang kaku dan tidak relevan memperburuk situasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi masalah dan memberi rekomendasi pengembangan metode pembelajaran sastra yang lebih efektif, interaktif, dan kontekstual.
Copyrights © 2025