Santri remaja di pesantren mengalami berbagai pengalaman unik yang membentuk perkembangan pendidikan, sosial, dan kepribadian mereka. Namun, mereka juga berpotensi menghadapi tekanan dari berbagai faktor, seperti akademik, aturan ketat, kontak sosial yang terbatas, tuntutan orang tua, fase pembentukan identitas, dan privasi yang minim. Oleh sebab itu, program pengabdian masyarakat berjudul “Pengembangan Keterampilan Menulis sebagai Media Navigasi Emosi bagi Remaja” ini dilaksanakan, di Pesantren Jagat Arsy, Tangerang Selatan. Program ini diikuti oleh 27 siswa kelas X dan XI, yang terlibat dalam lokakarya menulis narasi terapeutik. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi tingkat stres, meningkatkan keterampilan menulis, serta memberikan ruang ekspresi bagi para santri. Kegiatan ini meliputi observasi, perumusan masalah, pelatihan menulis, dan evaluasi hasil melalui kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 55,56% peserta merasakan perbaikan emosional, 37,04% merasa pelatihan hanya sedikit membantu, dan 7,41% mengaku tidak merasakan pengaruh sama sekali. Umpan balik dari peserta juga mencerminkan manfaat emosional yang positif, dengan mayoritas merasa lebih mampu mengungkapkan perasaan dan menyusun narasi yang mencerminkan pengalaman pribadi mereka. Program ini menegaskan pentingnya penulisan naratif sebagai metode terapeutik yang efektif dalam mendukung kesejahteraan mental remaja, khususnya di lingkungan pesantren.
Copyrights © 2024