Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakter Ideal Mahasiswa Bukan Mitos: Ketiadaan Transmisi Budaya Universitas-Dosen-Mahasiswa, dan Ekspektasi Perilaku Kooperatif dalam Formasi Kelompok Muwaffaq, Thafhan; Sabbah, Sherien; Pratiwi, Andhika
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 3, No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v3i1.2546

Abstract

Penelitian ini melaporkan temuan-temuan mengenai (i) pembelajaran sosial atas norma dan aturan institutional tentang karakter ideal mahasiswa, serta (ii) formasi kelompok dan perilaku normatif dalam bekerja sama antar individu dalam kelompok. Penelitian ini menerapkan serangkaian aktivitas pengumpulan data yaitu wawancara sumber dan penelusuran dokumen institusional, penyebaran kuesioner kepada populasi dosen,  kuesioner dengan sampel purposif kepada mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Al-azhar Indonesia (FIB UAI), serta peninjauan terhadap kasus kelompok kerja di sejumlah mata kuliah Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Inggris Universitas Al-azhar Indonesia. Penelitian menemukan dosen dan mahasiswa memiliki kesamaan ide tentang karakter ideal mahasiswa yang cenderung merujuk kepada tata nilai dan kemampuan kerja secara umum. Namun, pembentukan wawasan ini tidak melalui pembelajaran sosial yang mentransmisikan wawasan tersebut sebagai informasi budaya. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan formasi kelompok mengkonsekuensikan pembentukan ekspektasi perilaku kooperatif. Pelanggaran terhadap ekspektasi tersebut mendatangkan hukuman sosial dan institusional. Penelitian ini mempercontohkan upaya inisial dalam mencermati transmisi dan evolusi budaya di universitas. Kata Kunci – Formasi Kelompok, Kooperativitas, Norma, Transmisi dan Evolusi Budaya, Universitas.
Bukan Mitos tetapi Tidak Bertransmisi: Karakter Ideal Mahasiswa, Formasi Kelompok, dan Kooperativitas Muwaffaq, Thafhan; Sabbah, Sherien; Pratiwi, Andhika
CommLine Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/cl.v10i2.2640

Abstract

This research reports findings about (i) social learning of norms and institutional rules about students ideal character, and (ii) group formation and normative behaviour among cooperating individuals within group. Researchers interviewed a number of sources and studied institutional documents, spread questionnaire to population of lecturers and conducted purposive sampling to students of Faculty of Humanities, University of Al-azhar Indonesia, and reviewed cases of students groupwork in a few courses held by English Language and Culture Study Programme. This research finds lecturers and students share the same idea about students’ ideal character; the idea tends to refer attitude and soft skills. However, the knowledge is not attained via social learning that transmits the idea as cultural information. This research finds group formation consequently establishes expectation of cooperative behaviour among the group members. Violating the expectation leads to social and institutional punishments. This research exemplifies an initial attempt to scrutinize cultural transmission and evolution in university.
Peningkatan Keterampilan Menulis sebagai Media Navigasi Emosi bagi Remaja Hadiyansyah, Dhuha; Piantari, Lusi Lian; Sabbah, Sherien; Alanurinisa, Arsylla; Amalia, Annisa Nur
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 7, No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v7i1.3816

Abstract

Santri remaja di pesantren mengalami berbagai pengalaman unik yang membentuk perkembangan pendidikan, sosial, dan kepribadian mereka. Namun, mereka juga berpotensi menghadapi tekanan dari berbagai faktor, seperti akademik, aturan ketat, kontak sosial yang terbatas, tuntutan orang tua, fase pembentukan identitas, dan privasi yang minim. Oleh sebab itu, program pengabdian masyarakat berjudul “Pengembangan Keterampilan Menulis sebagai Media Navigasi Emosi bagi Remaja” ini dilaksanakan, di Pesantren Jagat Arsy, Tangerang Selatan. Program ini diikuti oleh 27 siswa kelas X dan XI, yang terlibat dalam lokakarya menulis narasi terapeutik. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi tingkat stres, meningkatkan keterampilan menulis, serta memberikan ruang ekspresi bagi para santri. Kegiatan ini meliputi observasi, perumusan masalah, pelatihan menulis, dan evaluasi hasil melalui kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 55,56% peserta merasakan perbaikan emosional, 37,04% merasa pelatihan hanya sedikit membantu, dan 7,41% mengaku tidak merasakan pengaruh sama sekali. Umpan balik dari peserta juga mencerminkan manfaat emosional yang positif, dengan mayoritas merasa lebih mampu mengungkapkan perasaan dan menyusun narasi yang mencerminkan pengalaman pribadi mereka. Program ini menegaskan pentingnya penulisan naratif sebagai metode terapeutik yang efektif dalam mendukung kesejahteraan mental remaja, khususnya di lingkungan pesantren.
Inkonsistensi Struktur dan Makna Backronim pada Tagline Universitas Al Azhar Indonesia Hadiansyah, Dhuha; Bawarti, Era; Sabbah, Sherien; Herwandar, ria
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 10, No 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v10i2.4394

Abstract

Backronyms play an important role in branding by creating taglines that strengthen brand identity and build emotional connections, supporting effective marketing strategies. For universities as socialpreneurship or edupreneurship entities, the use of backronyms can enhance visibility and attract prospective students, helping to achieve long-term goals. This study analyzes the backronyms "SMILE" and "UNGGUL" from University Al-Azhar of Indonesia to evaluate their structural and semantic coherence. Using a qualitative approach, it was found that the "SMILE" backronym exhibits inconsistency between adjectival and nominal word classes, which disrupts both cohesion and overall meaning. Meanwhile, the "UNGGUL" backronym presents a more complex misalignment, involving verbs, nouns, and adjectives, leading to morphological and semantic discord as well as logical flaws. The conclusion of this study is that the inconsistency in word class usage and the illogical semantic connections diminish the communicative effectiveness of the backronyms, suggesting the need for improvements in backronym construction to enhance clarity and appeal in the university's branding strategy.Keywords - Backronym, Morphological Analysis, Semantic Consistency, Tagline.