Penelitian ini didasari oleh signifikansi warna sebagai alat komunikasi yang mampu melampaui batasan bahasa. Pemilihan warna dalam busana bukan sekadar soal estetika; warna juga digunakan untuk menyampaikan berbagai pesan, mulai dari emosi, karakter pribadi, hingga pandangan hidup seseorang, termasuk di kalangan mahasiswa. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi komunikasi visual melalui warna fesyen yang dikenakan oleh mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 13 informan, penelitian ini mengkaji bagaimana warna pakaian digunakan sebagai ekspresi diri, identitas, dan media komunikasi non-verbal. Informan dipilih secara purposif dari berbagai program studi dan kategori mode fesyen untuk memastikan keberagaman perspektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna memainkan peran penting dalam membentuk identitas pribadi dan mengekspresikan suasana hati. Pilihan warna tidak hanya merefleksikan kepribadian, tetapi juga memiliki dampak psikologis terhadap pemakainya, terutama untuk meningkatkan rasa percaya diri. Warna gelap, khususnya hitam, sering digunakan karena fleksibilitasnya, sementara warna cerah diasosiasikan dengan ekspresi keceriaan. Selain itu, temuan ini memberikan wawasan bagi produsen dan institusi pendidikan mengenai pentingnya warna dalam fesyen, baik untuk produk maupun lingkungan sosial. Penelitian ini menegaskan bahwa warna fesyen merupakan alat komunikasi visual yang kaya makna, yang melampaui fungsi estetika semata.Kata Kunci: Ekspresi Diri, Komunikasi Visual, Mahasiswa UAI, Semiotika, Warna Fesyen.
Copyrights © 2024