Penelitian ini mengkaji kegiatan pengabdian masyarakat dalam pendampingan pemenuhan pakan tukik kura-kura tutong laut (Biuku) di penangkaran Desa Damit, Kabupaten Paser, sebagai bagian dari upaya konservasi hewan endemik. Kegiatan ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara masyarakat lokal, pemerintah, dan kelompok konservasi dalam melestarikan spesies langka yang terancam punah. Melalui pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, pengabdian ini tidak hanya menawarkan solusi terhadap permasalahan konservasi, tetapi juga meningkatkan kesadaran ekologi dan pengelolaan sumber daya alam. Tantangan utama yang dihadapi adalah perubahan perilaku masyarakat dari metode penangkapan ikan yang merusak ekosistem, seperti penyetruman ikan, yang mengakibatkan penghentian bantuan pakan tukik oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Tindak lanjut berupa pemasangan banner edukasi dan sosialisasi langsung berhasil membangun kesadaran akan pentingnya konservasi. Keberhasilan kegiatan ini terlihat dari kembalinya bantuan pakan pelet dari DLH dan penghargaan kepada Ketua Kelompok Konservasi atas jasanya. Selain itu, upaya perlindungan habitat dari ancaman predator dan pemberian pakan pelet menunjukkan pentingnya intervensi cepat dalam konservasi. Pengabdian ini juga membuka peluang pengembangan program ekowisata berbasis konservasi kura-kura Biuku, yang dapat meningkatkan perekonomian lokal. Secara keseluruhan, pendekatan partisipatif dan kolaboratif dalam konservasi terbukti efektif dalam menjaga keberlanjutan spesies kura-kura Biuku serta memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Copyrights © 2025