Perairan Tukak memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk populasi hiu yang terancam akibat aktivitas antropogenik yang intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik morfometrik dan meristik hiu yang tertangkap dengan jaring insang serta menganalisis status konservasinya. Penelitian ini dilakukan pada Juli 2024 di Dermaga Tukak, Kabupaten Bangka Selatan. Pengumpulan data mencakup panjang total (TL), panjang prekaudal (SL), panjang cagak (FL), dan berat. Selanjutnya, dilakukan identifikasi spesies hiu yang ditemukan di perairan Tukak, Bangka Selatan, dan dibandingkan dengan daftar IUCN serta CITES untuk menilai tingkat ancaman dan regulasi perdagangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua individu Atelomycterus marmoratus yang tertangkap berjenis kelamin betina (40–43 cm TL), sedangkan dua individu Chiloscyllium punctatum jantan berukuran 40–42 cm TL. Kedua spesies ini belum mencapai kematangan seksual, yang mengindikasikan eksploitasi sebelum usia reproduksi. Spesies ini dikategorikan sebagai Near Threatened oleh IUCN. Hasil penelitian ini mendukung kebijakan konservasi dan perlindungan habitat hiu. Edukasi kepada nelayan mengenai pengurangan tangkapan sampingan (bycatch) dan pelepasan hiu perlu ditingkatkan. Keterbatasan penelitian mencakup jumlah sampel yang terbatas dan cakupan geografis yang sempit. Jika identifikasi visual tidak memungkinkan, metode DNA barcoding dapat digunakan untuk memastikan identifikasi spesies hiu secara akurat di perairan Tukak, Bangka Selatan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025