Penyakit asma menjadi salah satu penyakit utama yang menyebabkan pasien memerlukan perawatan di rumah sakit. WHO mencatat 235 juta kasus asma di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia, dengan jumlah penderita asma sebanyak 4,5% dari total jumlah penduduk atau sebanyak 12 juta. Di RS Grha Permata Ibu, terdapat 113 orang penderita asma dari total pasien keseluruhan 9.654 orang. Penyakit asma menyebabkan jalan napas menyempit karena tertutup oleh lendir/dahak. Oleh karena itu, perawatan yang tepat seperti penatalaksanaan farmakologis dengan terapi nebulasi non farmakologis fisioterapi dada dan teknik batuk efektif diperlukan untuk membersihkan saluran pernafasan dari dahak yang menyumbat. Tujuan kegiatan Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya fisioterapi dada dan teknik batuk efektif dalam mengelola gejala asma, melatih masyarakat dalam menerapkan teknik fisioterapi dada dan batuk efektif secara mandiri, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat terapi non-farmakologis dalam penanganan asma. Metode kegiatan menggunakan Ceramah dan tanya jawab serta simulasi fisioterapi dada dan batuk efektif untuk mengatasi penyakit asma. Hasil kegiatan yaitu pengetahuan masyarakat sebanyak 85% menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai pentingnya fisioterapi dada dan batuk efektif dalam mengatasi asma, Masyarakat mampu mempraktikkan teknik yang telah diajarkan dengan benar, dan beberapa masyarakat melaporkan adanya perbaikan dalam kontrol gejala asma setelah rutin menerapkan teknik fisioterapi dan batuk efektif yang telah dipelajari. Kesimpulannya yaitu penerapan fisioterapi dada dan batuk efektif mampu mengatasi penyakit Asma.Kata kunci: Asma; Batuk efektif; Fisioterapi dada.
Copyrights © 2025