Stroke merupakan gangguan karena terjadi karena gangguan aliran darah otak sehingga pembuluh darah di otak rusak,berlangsung selama 24 jam atau lebih. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar tujuh per mil dan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan (nakes) atau gejala sebesar 14,5 per mil, prevelensi stroke di Provinsi Lampung kasus stroke tertinggi di bandar lampung diperkirakan sebanyak 58,46%. Pasien stroke dapat mengalami gangguan bicara, sangat perlu dilakukan latihan bicara. Salah satu bentuk terapi rehabilitasi gangguan afasia adalah dengan memberikan terapi “AIUEO”. Desain penelitian ini menggunakan pre expiriment dengan one grup pre-test and posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke yang mengalami afasia motorik di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung berjumlah 16 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar SOP (standar operasional prosedur) terapi AIUEO dan lembar Skala Komunikasi Fungsional DERBY. Hasil uji statistik menunjukan bahwa rata-rata kemampuan bicara sebelum (pretest diberikan terapi AIUEO adalah 11,25 dan sesudah (posttest) diberikan terapi AIUEO meningkat menjadi 14,88. Hasil uji wilcoxon didapatkan p value 0,000 0,05 artinya ada pengaruh terapi AIUEO terhadap kemampuan bicara (Afasia Motorik) pada pasien stroke. Saran bagi pasien stroke yang mengalami afasia motorik dapat mengaplikasikan latihan terapi AIUEO ini sebagai salah satu terapi untuk meningkatkan kemampuan bicara.
Copyrights © 2025