Penelitian ini membahas tentang gaya bahasa yang digunakan oleh penceramah kembar Al dan Il, pada acara Aksi Asia 2018, berjudul "Jangan Semena-mena". Metode yang digunakan berupa deskriptif kualitatif. Teori Gorys Keraf menjadi teori yang digunakan dalam proses analisis dan tergolong menjadi empat jenis kategori. Hasilnya, kategori pertama ditemukan bahwa berdasarkan kata, penceramah menggunakan gaya bahasa resmi, tak resmi, dan percakapan dalam menyampaikan dakwah. Lalu yang kedua berdasarkan kalimat meliputi paralelisme, klimaks, repetisi, dan antiklimaks. Selanjutnya yang ketiga berdasarkan nada mereka menggunakan gaya bahasa menengah yang mengandalkan metafora dan humor sehat untuk menciptakan suasana yang damai. Terakhir yaitu keempat berdasarkan langsung tidaknya makna yang terkandung di dalamnya terlihat dalam penggunaan asonansi yang bertujuan memberikan kesan yang kuat dalam penyampaian pesan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dalam memahami gaya bahasa, teknik dan strategi retorika yang baik dalam berdakwah.
Copyrights © 2024