Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi persuasif dalam buku Insecurity Is My Middle Name karya Alvi Syahrin, yang berfokus pada isu ketidakamanan diri (insecurity) yang banyak dialami oleh individu, khususnya generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis untuk mengkaji elemen-elemen komunikasi persuasif, seperti komunikator, pesan, saluran, penerimaan, umpan balik, dan efek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alvi Syahrin berhasil memanfaatkan narasi personal dan gaya bahasa empatik untuk menjangkau pembaca. Elemen komunikasi seperti kredibilitas penulis (ethos), argumen logis (logos), dan pendekatan emosional (pathos) digunakan secara efektif untuk membangun koneksi emosional dengan pembaca. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa buku Insecurity Is My Middle Name tidak hanya berfungsi sebagai literatur inspiratif, tetapi juga sebagai media persuasif yang berdampak positif terhadap pembaca. Buku ini memberikan kontribusi pada kajian komunikasi persuasif, terutama dalam literatur yang membahas isu kesehatan mental.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025