Industri pengolahan jamu tradisional telah lama berdiri di Indonesia, dan UNESCO telah menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda, mengakui pentingnya jamu dalam budaya Indonesia. Meski demikian, industri ini menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas karyawan di tengah persaingan yang meningkat. Penelitian ini menganalisis pengaruh Pengembangan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap kinerja pengrajin jamu di Pamekasan. Metode penelitian menggunakan survei kuantitatif dengan kuesioner yang diisi oleh karyawan industri jamu di Pamekasan. Analisis data meliputi uji validitas, reliabilitas, normalitas, serta regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelatihan SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pengrajin jamu dengan koefisien 0,410 dan signifikansi 0,002 < 0,05. (2) Pengembangan SDM juga berpengaruh signifikan dengan koefisien 0,649 dan signifikansi 0,000 < 0,05. (3) Secara simultan, pengembangan dan pelatihan SDM mempengaruhi kinerja dengan nilai F hitung 154,924 > F tabel 3,16 dan signifikansi 0,000 < 0,05.
Copyrights © 2025