Sedikitnya informasi tentang strategi pemasaran, partisipasi masyarakat lokal, keberlanjutan, evaluasi pengalaman wisatawan yang khusus berkaitan dengan wisata kuliner wingko babat. Tujuan penulisan memberikan wawasan yang berguna bagi pemangku kepentingan dalam industri kuliner dan pariwisata, serta untuk mempromosikan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor pariwisata Kota Semarang. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian akan memfokuskan pada 9 komponen gastronomi seperti cita rasa, tampilan, aroma, tekstur, sejarah, budaya, keberlanjutan, promosi, dan partisipasi komunitas. Wingko babat di Semarang populer dan berdampak baik secara ekonomi dan budaya. Awalnya, banyak yang suka, tapi sekarang kurang diminati karena tren makanan modern. Tapi, masyarakat berusaha lestarikan budaya kuliner ini dengan festival, variasi rasa, dan lainnya. Pabrik utama, Loe Lan Ing, mengelola produksinya dengan baik, meski perlu beberapa perbaikan. Pemilik usaha, Bapak Supriyadi Gondokusumo dan Ibu Kristiani, langsung pantau produksi untuk memastikan kualitas tetap bagus. Keberhasilan produksi ini karena rasa wingko yang tetap autentik sejak dulu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024