Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa dalam darah yang tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin yang cukup. Penatalaksanaan terapi obat DM memerlukan jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat menimbulkan Drug Related Problems (DRPs). DRPs sering terjadi sehingga menyebabkan pengobatan kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan persentase DRPs berdasarkan pemberian obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus dengan atau tanpa penyakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara retrospektif. Teknik pengambilan data berupa purposive sampling dan didapatkan 24 sampel yang sesuai kriteria inklusi penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa golongan obat antidiabetik adalah biguanida (metformin), sulfonilurea (glimepirid, gliclazid, gliquidon, dan glibenklamid), inhibitor α-glukosidase (acarbose, miglitol), tiazolidindion (rosiglitazone, troglitazone, pioglitazone), meglitinida (repaglinide), dan turunan fenilalanin (nateglinide), serta insulin dan berdasarkan identifikasi potensi DRPs dengan kategori secara berturut-turut yaitu tepat obat (obat tanpa indikasi 20%, indikasi tanpa obat 20%, kombinasi obat tidak tepat 6.67%, pemilihan obat tidak tepat 6.67%), kategori tepat dosis (dosis terlalu tinggi 13.33% dan dosis terlalu rendah 0%.) dan kategori interaksi obat 33.33%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024