Pasien kritis dengan penurunan fungsi kognitif dapat digambarkan berupa penurunan fungsi mengingat, perhatian, executive function, mental processing speed vision-spatial ability. Pasien kritis dengan penurunan fungsi kognitif disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tentang perawatan ICU, ICU delirium, sedasi, gangguan tidur dan hipoksia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cognitive therapy dengan pendekatan symtom management theory di instensive care unit. Desain penelitian ini adalah Randomized Controlled Trials (RCTs) dengan single blinding. Sampel penelitian adalah pasien kritis di ICU RS. Baptis Kediri sebanyak 64 pasien kritis sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Mini-Mental State Examination (MMSE). Data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon pada fungsi fisik dan kognitif. Uji beda menggunakan uji Mann-Whitney pada fungsi kognitif dan kontrol antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan cognitive therapy secara signifikan mempegaruhi peningkatan fungsi kognitif (?=0,000) dengan rerata 7,3. Ada perbedaan signifikan pada fungsi kognitif (?=0,000) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan effect size fungsi kognitif 1,9. Penelitian ini menyimpulkan cognitive therapy meningkatkan fungsi fisik dan kognitif pasien kritis di Intensive Care Unit. Kata Kunci:    Intensive Care Unit, Pasien Kritis, Cognitive Therapy, Symtom managment Theory
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018