Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pola pemberian resep obat pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) non-pneumonia yang berobat di Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan, dalam periode Januari hingga Juni 2024. Pendekatan yang digunakan adalah studi deskriptif kuantitatif retrospektif terhadap 150 lembar resep pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif guna mengetahui pola penggunaan obat, kecenderungan polifarmasi, serta distribusi jenis obat berdasarkan kelompok usia pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan per pasien adalah 3,04, dengan kelompok obat yang paling banyak diberikan meliputi antihistamin, pereda nyeri dan penurun panas, serta mukolitik. Peresepan antibiotik bersifat bervariasi, dengan angka tertinggi sebesar 8% pada bulan Januari dan April, sementara pada Maret dan Mei tidak ditemukan penggunaan antibiotik sama sekali. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik peresepan obat di Puskesmas Karang Rejo sudah sesuai dengan prinsip penggunaan obat rasional. Terapi ISPA non-pneumonia lebih mengutamakan pengobatan simtomatik dan membatasi penggunaan antibiotik yang tidak perlu. Temuan ini dapat menjadi dasar evaluasi kebijakan peresepan guna meningkatkan efektivitas pengobatan dan mencegah resistensi antimikroba.
Copyrights © 2025